Di awal musim 2020/2021; ini ada satu nama pemain Liverpool yang cukup mencuri perhatian. Bukan Mohamed Salah, bukan juga Sadio Mane, tapi Diogo Jota.
Bersama Thiago Alcantara dan Kostas Tsimikas, Jota diboyong Klopp ke Anfield. Eks pemain FC Porto ini ditebus dari Wolverhampton Wanderers dengan total ongkos 45 juta pounds.
Awalnya, banyak yang mengernyitkan dahi, karena pemain berusia 23 tahun ini tak masuk radar. Dibanding nama-nama seperti Timo Werner (Jerman) atau Ismaila Sarr (Senegal) pun, profilnya masih kalah mentereng.
Tapi, fakta membuktikan, Jota-lah yang akhirnya mendarat di Anfield. Tanpa banyak gosip, servis pemain asal Portugal ini resmi diamankan Klopp, tepat setelah Thiago Alcantara datang dari Bayern Munich.
Jika melihat posisinya, Jota agaknya diplot sebagai pelapis sekaligus pesaing trio Firmino-Mane-Salah. Tapi, pemain Timnas Portugal ini ternyata punya peran lebih dari itu dalam rancangan taktik Juergen Klopp.
Secara taktis, eks pemain FC Porto ini mampu menghadirkan variasi taktik dalam tim. Bukan lagi hanya terpaku pada pola 4-3-3, tapi bisa juga menampilkan formasi 4-2-3-1, seperti yang ditampilkan saat Si Merah mengatasi Sheffield United beberapa waktu lalu.
Tentunya, ini menjadi satu kabar baik buat Klopp, karena formasi 4-3-3 andalannya mulai bisa diantisipasi dan diekspos lawan. Begitu juga dengan trisula Firmino-Mane-Salah, yang belakangan mulai seret gol.
Contoh paling epik dari situasi ini terjadi, saat Aston Villa menggasak Si Merah dengan skor 7-2, yang menandai kekalahan pertama mereka di Liga Inggris musim ini.
Kabar baik lainnya, Jota cukup cepat beradaptasi, dan mulai tampil rutin, entah sebagai pemain pengganti atau starter. Keberuntungan juga memihaknya, karena di tengah jadwal kompetisi yang padat, ia bebas dari masalah cedera. Tak seperti Thiago atau Tsimikas, yang sejauh ini masih belum fit karena cedera.
Setelah sempat membuat kesan pertama yang oke, saat mencetak gol ke gawang Arsenal di laga debutnya, pemain nomor punggung 20 ini mulai rajin mencuri perhatian.
Penyebabnya, ia sukses mencetak gol di tiga pertandingan terakhir The Kop, yakni saat mengalahkan Sheffield United dan West Ham dengan skor 2-1 di Liga Inggris, yang diselingi kemenangan 2-0 atas FC Mijtyland di Liga Champions.