Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Senam Jantung Bersama "Pressing Football"

Diperbarui: 13 September 2020   17:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gol Mohamed Salah (Telegraph.co.uk)

Judul di atas, adalah kesimpulan sederhana, dari penampilan Liverpool dan Leeds United, saat kedua tim bersua akhir pekan ini. Laga pekan perdana Liga Inggris di Stadion Anfield ini berakhir dengan skor ketat 4-3 untuk kemenangan Si Merah.

Dalam laga ini, gol-gol Liverpool tercipta lewat trigol Mohamed Salah, dua diantaranya lewat penalti, dan gol Virgil Van Dijk. Di kubu tim tamu, mereka menjebol gawang Alisson lewat aksi Jack Harrison, Patrick Bamford, dan Mateusz Klich.

Dari segi taktik, kedua tim memang menjadikan "pressing football" sebagai strategi utama. Liverpool punya Gegenpressing ala Juergen Klopp, sementara Leeds mengandalkan pressing agresif ala Marcelo Bielsa.

Hasilnya, tersajilah sebuah laga ketat nan mendengarkan bak film thriller, sejak menit awal hingga akhir. Liverpool yang mampu unggul tiga kali, secara luar biasa mampu diimbangi Si Putih tiga kali.

The Anfield Ganl yang seperti biasa mengandalkan ketajaman trio Firmino-Mane-Salah, sebenarnya mampu membuat sibuk lini belakang sang juara Championship Division.

Tapi, The Whites tak mau kalah set. Mereka berani bermain terbuka, dan banyak memanfaatkan lebar lapangan.

Alhasil, permainan agresif Luke Ayling dkk, yang mampu unggul dalam penguasaan bola (52%), sukses membuat Jordan Henderson cs kewalahan. Tak ada ruang leluasa untuk mengembangkan permainan.

Hebatnya, mereka juga mampu bermain efektif. Terbukti, tiga gol Leeds tercipta hanya dari total 6 tembakan, sebaliknya, Liverpool harus membuat total 22 tembakan, hanya untuk bisa mencetak satu gol lebih banyak.

Tapi, Liverpool mampu memanfaatkan kelengahan Leeds di menit awal dan akhir laga, lewat sepasang gol penalti Mohamed Salah. Inilah kunci kemenangan Si Merah, karena mereka mampu mencuri momentum di saat yang tepat.

Di sisi lain, meski kalah, penampilan Leeds menunjukkan, mereka tak bisa dianggap remeh. Masih banyak yang akan mereka tampilkan di musim ini, karena perjalanan masih panjang.

Jika mereka mampu memperbaiki performa, bukan tak mungkin kejutan lebih besar akan tercipta. Juara bertahan saja bisa direpotkan, apalagi tim lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline