Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Tanda Tanya Karena Virus Corona

Diperbarui: 16 Maret 2020   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Republika.co.id

Memasuki pertengahan bulan Maret, ada sebuah anomali, khususnya di liga-liga top Eropa. Anomali muncul, karena pada periode yang biasanya sangat sibuk, Liga Inggris, La Liga Spanyol, Bundesliga Jerman, Serie A Italia, dan liga-liga Eropa lainnya kompak meliburkan kompetisi liga.

Tak ketinggalan, UEFA pun turut meliburkan Liga Champions dan Liga Europa, yang sama-sama sedang memasuki fase gugur. Penyebabnya, wabah virus Corona 19 (COVID-19) sedang merebak, dan menyebabkan ribuan orang di seluruh dunia meninggal.

Virus Corona 19 sendiri tak memilih korban. Berbagai figur publik, termasuk pesepakbola dan pelatih turut terjangkit. Dari kalangan pesepakbola, ada beberapa pemain yang terkonfirmasi positif menderita virus Corona, seperti Ezequiel Garay (Valencia), Daniele Rugani (Juventus), dan Patrick Cutrone (Fiorentina), begitu juga Mikel Arteta (pelatih Arsenal).

Akibatnya, kompetisi sepak bola di Eropa libur sejenak, setidaknya sampai situasi dianggap kondusif. Masalahnya, belum ada kepastian sama sekali, terkait berapa lama waktu yang dibutuhkan, untuk membuat situasi kembali kondusif seperti semula.

Memang, rata-rata kompetisi liga domestik di Eropa memasang waktu "libur darurat" selama dua pekan. Tujuannya, untuk mengurangi potensi penularan virus Corona 19, khususnya di kalangan pemain, tim pelatih, dan suporter.

Selain itu, masa "libur darurat" ini juga dapat digunakan, untuk memeriksa kondisi para pemain dari tim pelatih secara seksama. Dengan harapan, jika ada yang terjangkit virus Corona 19, dapat segera ditangani secara maksimal, supaya bisa segera pulih.

Jika situasi benar-benar membaik dalam dua pekan ke depan, bisa dipastikan akan terjadi pemadatan jadwal bertanding di liga-liga Eropa, dan penyesuaian jadwal bertanding di kompetisi garapan UEFA. Maklum, pada musim panas 2020 akan dihelat Piala Eropa. Dengan catatan, semua bisa berjalan sesuai perkiraan awal.

Masalahnya, jika semua perkiraan awal ini meleset, kekacauan akan muncul. Maklum, meski kebanyakan sudah memasuki 70-75 persen dari total jumlah pertandingan yang dijadwalkan, kebanyakan liga domestik di Eropa belum punya tim, yang secara matematis dipastikan juara, termasuk Liverpool, yang sementara unggul 25 poin atas Manchester City di puncak klasemen sementara Liga Inggris.

Jika mengatasnamakan "keadaan darurat" saat ini, andai juara kompetisi ditentukan dari tim pemuncak klasemen sementara liga sebelum kompetisi libur, perdebatan pasti akan muncul, karena tim lainnya masih berpeluang jadi juara, walaupun sedikit. Begitupun jika promosi / degradasi musim ini ditentukan lewat pertimbangan serupa. Akan ada tim yang merasa ini kurang adil.

Tanda tanya lain yang muncul adalah, bagaimana kelanjutan kompetisi antarklub Eropa musim ini, karena babak perdelapan final saja masih belum tuntas. Otomatis, babak perempatfinal belum dilaksanakan.

Andai situasi berjalan sesuai rencana, modifikasi jadwal masih mungkin dilakukan. Dengan catatan, pertandingan hanya berlangsung satu kali di tempat netral. Jadi, kompetisi bisa selesai sesuai jadwal awal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline