Jelang laga melawan Leicester City di Stadion Anfield, Kamis, (31/1, dinihari WIB), Liverpool mendapat satu modal kejutan. Modal itu adalah kekalahan 1-2 Manchester City di kandang Newcastle United, Rabu, (30/1, dinihari WIB). Kekalahan ini menjadi satu kejutan tersendiri, mengingat City mendominasi jalannya pertandingan.
Bahkan, mereka sempat unggul lebih dulu lewat gol Sergio Aguero di menit-menit awal laga. Tapi, efektivitas serangan The Magpies dan pelanggaran Fernandinho di kotak terlarang membuat City kebobolan dua gol balasan, lewat aksi Salomon Rondon dan penalti Matt Ritchie di babak kedua.
Alhasil, Liverpool kini berpeluang memperlebar jarak poin dengan City. Dengan catatan, mereka mampu meraih kemenangan atas Leicester City di Anfield. Jika mampu, Liverpool akan meraih 63 poin, unggul tujuh poin atas The Eastlands (nilai 56).
Selain menjaga peluang meraih gelar, kemenangan atas Leicester City juga dapat menjadi keuntungan tersendiri bagi Mohamed Salah dkk, karena di bulan Februari mendatang mereka akan menjalani laga-laga sulit, termasuk laga perdelapanfinal Liga Champions melawan Bayern Munich (Jerman).
Tapi, meski bermain di kandang sendiri, mereka tetap harus waspada. Karena, Leicester City termasuk tim yang cukup tangguh. Terbukti, pada periode Boxing Day Desember lalu, mereka mampu mengalahkan Chelsea (1-0) dan Manchester City (2-1). Saat bertemu Liverpool di awal musim ini mereka juga menampilkan perlawanan sengit, meski akhirnya kalah 1-2, dalam laga yang kala itu diwarnai sebuah blunder Alisson, kiper Liverpool.
Bagi Liverpool sendiri, duel melawan Leicester City ini juga menghadirkan sebuah tantangan tersendiri. Karena, saat ini beberapa pemain belakang mereka berhalangan tampil. Joe Gomez dan Trent Alexander-Arnold masih belum pulih dari cedera, dan James Milner absen karena terkena suspensi.
Praktis, Jurgen Klopp harus menemukan racikan formula darurat terbaik saat menghadapi Leicester. Khususnya, jika ia tetap bersikukuh untuk tak mendatangkan pemain baru di bursa transfer musim dingin ini. Apalagi, Leicester masih diperkuat Kasper Schmeichel, kiperi tangguh asal Denmark, dan Jamie Vardy yang masih cukup produktif dalam mencetak gol.
Tantangan lainnya, Klopp harus bisa membuat Liverpool menikmati tekanan yang ada saat ini. Tak bisa dipungkiri, kekalahan City atas Newcastle United adalah satu kabar baik bagi Liverpool. Tapi, situasi ini membuat tekanan untuk memenangkan pertandingan semakin kuat. Disinilah peran penting Klopp sebagai pelatih dibutuhkan. Supaya, tekanan ini tak berbalik menjadi sebuah beban berat yang justru merugikan.
Praktis, laga melawan Leicester City ini akan menjadi ujian mental berikutnya buat Liverpool. Jika mampu meraih kemenangan, maka ini menjadi bukti aktual bahwa Liverpool sudah cukup matang secara mental bertanding di Liga Inggris. Karena, mereka tak lagi "murah hati" dalam hal memberi poin kepada tim kecil, saat mereka sedang membutuhkan kemenangan. Tapi, mereka masih harus membuktikannya di Anfield dinihari nanti.
Ayo Reds, saatnya melaju!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H