Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Wajah Ganda Arsenal

Diperbarui: 27 Januari 2019   13:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Standard.co.uk

Baru tapi lama. Begitulah kira-kira gambaran sederhana dari kiprah Arsenal musim ini. Baru, karena sudah tak ada lagi sosok Arsene Wenger di pinggir lapangan, karena sudah diganti oleh Unai Emery (Spanyol). Selain itu, mereka juga kedatangan pemain-pemain baru seperti Lucas Torreira (Uruguay), Sokratis Papastathopoulos (Yunani), dan Mateo Guendouzi (Prancis).

Dari segi gaya bermain, Arsenal juga mampu menampilkan determinasi, sebuah karakter yang selama ini jarang sekali muncul di bawah arahan The Professor. Tak heran, Arsenal sempat menuai rentetan hasil positif, meski sempat menjalani start lambat di awal musim ini.

Awalnya, banyak yang mengira, ini adalah penanda, The Gunners akan segera bangkit. Tapi, ternyata tren positif ini hanya sebuah repetisi dari kebiasaan lama Arsenal di era Wenger: tangguh di awal hingga menjelang pertengahan musim, tapi kehabisan bensin saat memasuki pertengahan musim. Hal ini setidaknya terlihat, dari rentetan hasil buruk yang dituai Arsenal, begitu memasuki periode sibuk Liga Inggris di bulan Desember.

Tak cukup sampai disitu, mereka juga direcoki masalah cedera pemain dan situasi tak ideal para pemain kunci. Untuk masalah cedera pemain, ada Laurent Koscielny, Rob Holding, Sokratis Papastathopoulos, dan Hector Bellerin yang dibekap cedera. Sementara itu, Mesut Ozil disebut-sebut tak betah, dan Aaron Ramsey bersiap menuju Juventus di musim panas mendatang.

Sialnya, mereka juga mengalami kesulitan dana untuk berbelanja pemain di musim dingin. Jangankan membeli, meminjam pemain saja mereka kesulitan.

Akibatnya, Arsenal mulai keteteran. Di Liga Inggris, mereka agak terengah-engah bersaing di papan atas klasemen sementara. Di Piala Liga dan Piala FA, mereka tersingkir dini. Di Piala Liga, mereka didepak Tottenham Hotspur di babak perempatfinal. Sementara itu, di Piala FA, mereka harus mengakui keunggulan Manchester United di babak keempat.

Praktis, mereka hanya tinggal berfokus di ajang Liga Inggris dan Liga Europa. Tapi mengingat beratnya persaingan di kedua ajang ini, andai Arsenal setidaknya mampu melaju jauh di Liga Europa, dan finis di posisi empat besar klasemen Liga Inggris, maka ini adalah sebuah kesuksesan tersendiri buat Arsenal, di tengah rumitnya situasi mereka belakangan ini.

Di sisi lain, situasi rumit Arsenal musim ini menunjukkan, masa transisi mereka pasca kepergian Wenger tak semudah perkiraan awal. Karena, situasi Arsenal saat ini benar-benar rumit. Tapi, jika mampu melewatinya dengan sabar, bayangan suram yang menggelayuti Emirates Stadium saat ini akan berubah menjadi bayangan cerah. Walaupun, kita tak akan tahu, kapan persisnya masa yang dinanti Arsenal dan Gooners itu akan datang. Mau tak mau, untuk saat ini Gooners dan Arsenal hanya bisa (kembali) bersabar.

Masa transisi itu memang berat, Arsenal!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline