Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

"Garuda Select", Program Baru Rasa Lama

Diperbarui: 15 Januari 2019   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PSSI.org

Mulai 15 Januari 2019, PSSI mengirimkan 24 pemain U-16 berlatih di Inggris, dalam tajuk program "Garuda Select". Mereka umumnya terdiri dari eks pemain Timnas Indonesia U-16 dan jebolan klub kontestan Liga 1 U-16. 

Tak heran, nama-nama seperti Bagus Kahfi (kini dikontrak Barito Putera), Sutan Zico (Persija Jakarta), dan Amanar Abdillah (Persib Bandung) ikut berangkat ke Inggris.

Di Inggris, mereka akan dibimbing oleh Dennis Wise (eks pemain Chelsea) dan Des Walker (eks pemain Sampdoria, kini pelatih Tim Junior Derby County). 

Keduanya masing-masing akan bertugas sebagai Direktur Teknik dan Pelatih Kepala selama Sutan Zico dkk berada di Inggris hingga bulan Mei 2019 mendatang. Selain itu, PSSI juga mengirim Bima Sakti (pelatih Timnas U-16) ke Inggris, untuk memperdalam ilmu kepelatihan.

Sekilas, program besutan PSSI dan SuperSoccer TV ini terlihat baru. Karena, para pemain muda kita dikirim ke Inggris, negara yang kompetisi liga domestiknya sedang berada di puncak popularitas, dalam usia yang masih selevel pemain tim junior. 

Di sini, kita bisa melihat bersama, Sutan Zico dkk diharapkan bisa belajar banyak dari program ini, baik di dalam maupun di luar lapangan. Harapannya, saat nantinya pulang ke Tanah Air, kualitas mereka sudah lebih baik, dan bisa menjadi pemain masa depan Timnas Indonesia, dengan target terdekat tampil di Piala Asia U-19 tahun 2020.

Tapi, jika melihat durasi program dan polanya, Garuda Select hanya sebuah repetisi, dari program sejenis yang sebelumnya pernah diadakan PSSI, yakni PSSI Primavera, PSSI Baretti, dan SAD. PSSI Primavera dan Baretti diadakan di Italia, pada tahun 1993-1996, sementara SAD diadakan di Uruguay, pada tahun 2008-2013. 

Seperti Garuda Selection, dua proyek PSSI ini sama-sama bertujuan "menyekolahkan" pemain muda berbakat asal Indonesia, untuk mengasah kemampuan di luar negeri dalam jangka pendek (rata-rata satu tahun). Sekembalinya ke Indonesia, mereka diharapkan dapat menjadi pemain andalan Timnas Indonesia, dan meraih gelar juara.

Oke, dari proyek PSSI di Italia dan Uruguay ini, ada beberapa pemain yang pada akhirnya menjadi anggota Timnas senior, misalnya Kurnia Sandy, dan Kurniawan Dwi Yulianto (PSSI Primavera), Elie Aiboy dan Uston Nawawi (PSSI Baretti), dan Hansamu Yama (SAD Uruguay). 

Tapi proyek PSSI ini bisa dibilang tak terlalu sukses, karena Timnas Indonesia masih kering prestasi juara. Malah, kebanyakan pemain lulusan proyek ini pada akhirnya hanya bermain di Indonesia. Kalaupun ada yang bermain di luar negeri, kiprahnya di luar negeri relatif sebentar.

Berangkat dari situasi inilah, saya tak akan kaget, seandainya cerita muram seperti pada proyek PSSI di Italia dan Uruguay nantinya terulang lagi pada proyek PSSI di Inggris. Karena, PSSI masih saja berpola pikir instan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline