Pada Jumat, (16/11) lalu, Persela berhadapan dengan Arema FC di Stadion Surajaya, Lamongan, dalam lanjutan Liga 1 musim 2018 Dalam laga ini, Laskar Joko Tingkir menang telak dengan skor 4-0 atas Tim Singo Edan, berkat gol-gol yang dicetak Dendy Sulistyawan, Diego Assis, dan dwigol Loris Arnaud.
Kemenangan di laga bertajuk "Derby Jawa Timur" ini membuat Persela mengantongi 42 poin dari 30 laga, dan hampir pasti lolos dari ancaman degradasi. Setelah ini, mereka akan melakoni laga tunda melawan Persija Jakarta, Selasa, (20/11) mendatang.
Tapi, jika kita melihat juga apa yang terjadi setelah laga Persela Vs Arema FC ini usai, ada pemain yang bisa dibilang sukses meraih kemenangan ganda pada malam itu. Pemain itu adalah Wallace Costa (32), bek dan kapten tim Persela asal Brasil. Kemenangan apa saja yang ia dapat?
Kemenangan pertama, tentu saja datang dari hasil yang didapat Persela di pertandingan melawan Arema. Sang kapten mampu tampil solid di lini belakang, dan membantu Persela tak kebobolan. Selain itu, ia juga membuat satu assist, berupa umpan flick (sundulan), yang mampu dikonversi Dendy Sulistyawan menjadi gol pertama Persela di menit-menit awal pertandingan.
Kemenangan kedua didapat Wallace Costa, tak lama setelah peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan berbunyi. Di hadapan ribuan penonton yang memadati Stadion Surajaya, ia melamar sang pujaan hati. Lamaran itu diterima, dan disambut meriah oleh penonton yang menyaksikannya. Momen ini dapat kita saksikan di video berikut:
Di sisi lain, "kemenangan ganda" Wallace Costa malam itu, seolah menjadi satu selingan positif buat sepak bola nasional, ditengah segala permasalahan yang ada musim ini. Seperti diketahui, sepanjang musim ini, Liga 1 cukup akrab dengan masalah, mulai dari masalah tunggakan gaji pemain, aksi anarkis oknum suporter fanatik, dan lain-lain.
Menariknya, aksi "lamaran" Wallace Costa juga menunjukkan, bagaimana dampak positif yang muncul, jika seorang atlet mampu menerapkan nilai sportivitas di olahraga secara utuh, dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal bersikap jujur. Dalam posisinya sebagai kapten tim dan pemain asing Persela Lamongan, Wallace Costa sudah memberi contoh positif yang layak diapresiasi.
Seharusnya, keberanian (dalam konteks positif) semacam ini, bisa menjadi sikap yang dilakukan dan dijiwai oleh setiap pelaku sepak bola nasional, sekecil apapun bentuknya, siapapun mereka. Supaya, kemajuan sepak bola nasional bukan hanya menjadi sebuah mimpi besar, tapi bisa benar-benar terwujud di masa depan. Bagaimanapun, sepak bola tanpa sportivitas bukan sepak bola, karena ia tak lebih dari sebuah dagelan.
sumber video: goal.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H