Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Memuji Kesabaran AC Milan

Diperbarui: 1 November 2018   05:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com

Di awal musim kompetisi 2018/2019 ini, AC Milan bisa dibilang menjalani awalan yang cukup rumit. Karena, selain mengalami pergantian pemilik (dari Li Yonghong ke Elliott Management), dan personel di tubuh manajemen klub, tim pemenang tujuh gelar Liga Champions ini juga sempat dilarang tampil di kompetisi antarklub Eropa, akibat melanggar regulasi Financial Fair Play (larangan ini akhirnya dibatalkan setelah banding Milan ke CAS diterima).

Tak cukup sampai disitu, Milan juga berulangkali menerima rumor dari media, bahwa kompetensi dan posisi Gennaro Gattuso di kursi pelatih Milan terus dipertanyakan. Pertanyaan terkait posisi Gattuso sempat kembali mencuat, saat Milan menelan kekalahan beruntun atas Internazionale (0-1, Serie-A), dan Real Betis (1-2, Liga Europa).

Untunglah, manajemen Milan cukup sabar. Lewat Leonardo Araujo, sang juru transfer (yang juga mantan pemain dan pelatih Milan), Milan dengan sabar terus menegaskan, posisi Gattuso aman, tak ada masalah sama sekali.

Kesabaran itu pun terbukti berbuah manis, setelah Milan mampu mengalahkan Sampdoria dengan skor 3-2 akhir pekan lalu, dan mengalahkan Genoa dengan skor 2-1, Kamis, (1/11, dinihari WIB), berkat gol-gol yang dicetak oleh Suso dan Romagnoli. Kemenangan beruntun atas dua klub asal kota Genoa ini, sukses membawa Si Merah-Hitam merangsek ke posisi empat besar klasemen sementara Liga Italia. Sebuah capaian yang cukup bagus, untuk ukuran tim yang sempat mengalami situasi cukup rumit.

Disinilah saya angkat topi pada manajemen AC Milan. Karena, mereka begitu sabar dalam menyikapi berbagai rumor yang beredar. Selain itu, Milan kali ini terlihat begitu fokus dan tak berpola pikir instan, terkait rencana jangka panjang mereka.

Sikap mereka ini didukung fakta, bahwa Milan baru kalah dua kali dari 10 pertandingan mereka di Liga Italia musim ini, atas dua klub yang memang cukup kuat, yakni Napoli dan Inter Milan. Selebihnya, Suso dkk berhasil mencatat lima kemenangan dan tiga hasil imbang. Tak buruk kan?

Agaknya manajemen AC Milan menyadari, dengan situasi Milan saat ini, pola pikir instan, seperti mendatangkan pemain bintang berharga mahal atau pelatih kelas top, hanya akan memperburuk keadaan. Maka, mereka membiarkan tim yang ada saat ini, untuk bisa berkembang secara alamiah, bersama pelatih yang sudah mengenal seluk beluk klub dengan baik.

Selain itu, di lingkup manajemen klub, Milan juga mempekerjakan Leonardo, sosok yang memahami betul seluk beluk klub, dan sudah teruji kapabilitasnya di PSG sebagai seorang juru transfer. Aroma Milan makin kuat, karena Leonardo turut menyertakan Paolo Maldini dan Ricardo Kaka (dua legenda Milan), sebagai bagian dari manajemen klub.

Di sini terlihat jelas, Milan berupaya membangun ulang tim secara menyeluruh dengan sabar. Meski pendekatan ini terbilang 'kuno' di era sepak bola modern, yang  menuntut segalanya serba cepat (termasuk dalam hal meraih prestasi), pendekatan yang digunakan Milan kali ini sudah tepat. Terutama jika dilihat dari aspek manajemen olahraga, yakni membangun tim yang kuat di lapangan, dan punya manajemen yang kompeten di luar lapangan. Mereka seolah menegaskan, tim yang kuat tak tercipta dalam sekejap.

Dengan kesabaran mereka saat ini, saya tak akan kaget, jika dalam waktu dekat Milan bisa kembali ke posisi papan atas Liga Italia, dan tampil di Liga Champions seperti dulu. Karena mereka memang sudah mempersiapkan segalanya dengan sangat baik dan sabar dari sekarang.

Menarik ditunggu, bagaimana perkembangan Milan setelah ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline