Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Kisah Laga Tandang Rasa Kandang

Diperbarui: 24 Oktober 2018   05:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indosport.com

Partai tandang rasa kandang. Begitulah gambaran yang kiranya pas, untuk menggambarkan bagaimana jalannya laga fase grup Liga Champions, antara tuan rumah Manchester United melawan Juventus, Rabu (24/10, dinihari WIB). Karena, meski hanya menang tipis 1-0 lewat gol tunggal Paulo Dybala, Juventus begitu leluasa mendominasi permainan, meski bermain di Stadion Old Trafford, yang notabene kandang Tim Setan Merah.

Dalam laga yang diwarnai kedatangan kembali Cristiano Ronaldo ke Old Trafford ini, Juventus begitu dominan atas United. Tercatat, mereka memegang 61% penguasaan bola, dengan hanya menyisakan 39% penguasaan bola buat United. Dari segi tembakan, Juve juga unggul dengan membuat total 14 tembakan (5 on target), unggul jauh dari United yang hanya mencatat total 6 tembakan (2 on target).

Dari sini saja, kita bisa melihat, betapa dominannya lini tengah Juve yang dimotori Miralem Pjanic, atas lini tengah United yang dimotori Paul Pogba. Tak cukup sampai disitu, Juve juga tampil lebih ngotot daripada United, yang justru terlihat loyo dan miskin kreativitas. Andai David De Gea tak tampil baik di laga ini, United pasti akan kebobolan lebih dari satu gol.

Entah kenapa, saya justru heran dengan pendekatan Jose Mourinho di laga ini. Ia terlihat "pasrah" menghadapi Juve, dan cenderung bermain pasif. Padahal, Mou biasanya berani bermain terbuka saat bermain di kandang sendiri. Dengan gaya main defensif,  Mou sebenarnya masih bisa mengandalkan efektivitas dalam hal membuat peluang.

Tapi, apa boleh buat, kartu truf Mou ini sudah diredam Massimiliano Allegri di kubu Juventus, dengan "memaksa" permainan United tak berkembang, terutama di lini tengah. Akibatnya lini serang United menjadi tumpul. Manchunian yang memadati Old Trafford pun harus rela melihat tim kesayangan mereka memarkir bus di kandang sendiri.

Praktis, selain tendangan Paul Pogba yang menabrak mistar gawang Juve, dan aksi penyelamatan De Gea, Manchunian hanya mendapat suguhan menarik, berupa aksi Cristiano Ronaldo, sang "mantan terindah", yang memang tampil cukup baik di laga ini. Karena, selain membuat beberapa peluang bersih, CR7 juga turut andil dalam terciptanya gol Paulo Dybala, yang memang diawali dari manuver bintang Portugal ini di sisi sayap.

Gettyimages.co.uk

Lucunya, hiburan dari kubu United malah datang dari aksi nekat seorang Manchunian, yang 'sukses' menerobos masuk ke lapangan, demi bisa berjabat tangan dengan Cristiano Ronaldo, sebelum akhirnya ditangkap petugas keamanan Old Trafford. Kejadian di menit awal laga ini, mungkin membuat seisi stadion merasa iri. Karena, si "penyusup" ini berhasil berjabat tangan dengan Ronaldo.

Meski begitu, aksi "pitch invader" ini tetap saja akan menambah luka United di laga ini. Karena, ini melanggar aturan UEFA. Sudah kalah dan menderita sepanjang laga, masih akan kena sanksi pula. Benar-benar sial.

Menariknya, apa yang ditampilkan kedua tim di Laga ini menampilkan sebuah paradoks. Di kubu tuan rumah, duel ini membuktikan, mereka masih harus berusaha lebih keras, untuk bisa melalui masa krisis. Sebaliknya, hasil ini menjadi satu pembuktian buat Juve, bahwa mereka memang punya ambisi besar di Liga Champions musim ini.

Menarik ditunggu, bagaimana kelanjutan kiprah kedua tim setelah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline