Pada Kamis, (30/8), telah dilakukan undian babak grup (32 besar) Liga Champions Eropa musim 2018/2019. Proses undian ini dilakukan di Monako. Seperti tahun-tahun sebelumnya, muncul kejutan berupa grup keras, yang berisi tim-tim dengan level kualitas tak berbeda jauh.
Tapi, pada musim ini, grup keras yang muncul tak hanya satu. Karena, dari segi komposisi tim peserta, tiap grup di Liga Champions musim ini berisi tim unggulan dan tim kuda hitam. Bisa dibilang, tak ada grup ringan di Liga Champions edisi kali ini.
Di grup A, ada Atletico Madrid, Borussia Dortmund, dan AS Monaco, yang sama-sama punya rekam jejak prestasi cukup baik di Liga Champions. Satu tim lainnya adalah Club Brugge (Belgia), yang secara kualitas berada di bawah ketiganya. Dengan kekuatan yang relatif berimbang, Atletico, Dortmund, dan AS Monaco akan saling sikut demi lolos ke fase gugur.
Di antara keempat tim, Atletico akan punya motivasi lebih, karena final Liga Champions musim ini akan dihelat di Stadion Wanda Metropolitano, markas mereka. Jadi, mereka akan berusaha keras, demi bisa mencapai final. Meski Atletico dikenal punya pertahanan solid, daya serang Dortmund dan AS Monaco tetap tak bisa diremehkan begitu saja.
Menariknya, di grup ini, ada Radamel Falcao (AS Monaco) dan Thomas Lemar (Atletico Madrid), dua eks rekan setim, yang akan saling bertemu menghadapi mantan klub masing-masing. Falcao akan bertemu kembali dengan Atletico, dan Lemar akan bertemu kembali dengan AS Monaco.
Di grup B, Tottenham Hotspur akan berhadapan dengan tiga tim yang sama-sama pernah juara Liga Champions, yakni Inter Milan, Barcelona, dan PSV Eindhoven. Situasi serupa juga dialami AEK Athens (Yunani), yang akan bertemu Bayern Munich, Ajax Amsterdam, dan Benfica (Portugal) di grup E.
Komposisi sebaliknya tersaji di Grup D dan Grup G, dimana satu tim yang pernah juara Liga Champions, akan bertemu dengan tiga tim yang belum pernah juara. Di Grup D, FC Porto akan berhadapan dengan Schalke, Galatasaray, dan Lokomotiv Moscow. Di Grup G, juara bertahan Real Madrid, akan bertemu dengan AS Roma, CSKA Moscow, dan Viktoria Plzen (Republik Ceko).
Untuk pertama kalinya sejak musim 2005/2006, liga Belanda mengirimkan dua wakilnya di fase grup Liga Champions Eropa, sebuah kemajuan kecil di tengah sepi prestasinya sepak bola Belanda belakangan ini.
Di grup E juga, untuk pertama kalinya, Renato Sanches (Bayern Munich) akan bertemu kembali dengan Benfica, klub tempat ia memulai karir bermainnya.
Menariknya, di Liga Champions musim ini, ada dua grup yang layak disebut "grup neraka", jika melihat pada kekuatan tim saat ini, yakni grup C dan Grup H. Di Grup C, ada Liverpool, sang finalis musim lalu, yang akan bertemu Napoli dan PSG, dua tim yang cukup ambisius.
Selain itu, ada juga Red Star Belgrade, jagoan Serbia yang pernah juara Liga Champions musim 1990/1991. Grup ini menjadi momen reuni Carlo Ancelotti (pelatih Napoli), yang akan berhadapan dengan PSG, eks klub yang pernah dilatihnya.