Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Timnas Panama dan Arti Sebuah Kemenangan

Diperbarui: 25 Juni 2018   18:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

theguardian.com

Jika melihat partai Inggris Vs Panama, Minggu, (24/6), kita akan melihat suguhan dua pemandangan tak biasa, untuk ukuran turnamen sekelas Piala Dunia 2018. Pertama, Inggris menang 6-1, dalam sebuah laga yang berat sebelah. Kedua, selebrasi heboh suporter Panama, atas gol tunggal Panama yang dicetak Felipe Baloy. Tapi, dari laga itu, kedua tim sama-sama mendapat kemenangan yang muncul dari dua perspektif berbeda.

Perspektif pertama, muncul dari hasil yang didapat kedua tim di lapangan. Di kubu Inggris, torehan dwigol John Stones, trigol Harry Kane, dan satu gol Jesse Lingard, memastikan mereka lolos ke fase gugur Piala Dunia 2018, dengan mengantongi kemenangan telak. Hasil ini menjadi sebuah peningkatan drastis buat timnas Inggris, yang di partai sebelumnya hanya menang tipis 2-1 atas Tunisia.

Perspektif kedua, muncul dari gol tunggal yang dicetak Panama di babak kedua, tepatnya di menit ke 78. Gol hasil tendangan Felipe Baloy ini, disambut layaknya gol kemenangan oleh suporter Panama. Terkesan berlebihan memang, tapi saya justru terkesan. Karena, lewat gol ini, mereka justru menampilkan arti lain sebuah kemenangan, yang selama ini justru kerap terlupakan.

Selama ini, kebanyakan orang hanya terpaku, dengan apa yang mereka sebut sebagai kemenangan, yakni unggul atas lawan. Dalam duel Inggris Vs Panama, hal ini dimiliki Inggris, yang tampil begitu superior, dan unggul di semua sisi. Maka, wajar jika mereka mampu mencetak 6 gol ke gawang Panama di laga ini.

Tapi, Panama menampilkan arti lain dari sebuah kemenangan, yang mereka tampilkan di laga ini. Meski kalah kelas dengan Inggris, mereka sudah berusaha sebaik mungkin, dengan mengerahkan segenap kemampuan mereka. Setelah babak belur di babak pertama, Panama mampu memperbaiki performa di babak kedua, dengan gol Baloy sebagai "hadiah"nya.

Menariknya, laga ini juga menampilkan kebesaran hati suporter Panama, yang secara jujur mengakui, level kualitas timnas Panama berada di bawah Tim Tiga Singa. Dengan kondisi begitu, tak bijak jika mereka mengharapkan Panama mampu mengalahkan Harry Kane dkk.

Jadi, jika mereka mampu mencetak barang satu gol, itu adalah hal yang layak diapresiasi. Karena, dengan mencetak sebuah gol saja, mereka sudah membuat sebuah catatan positif, dalam debut mereka di Piala Dunia. Dan, apresiasi itulah yang akhirnya kita lihat bersama, dari selebrasi suporter Panama atas gol Baloy.

Sebagai seorang pecinta sepak bola, saya bersyukur, masih ada suporter berpikiran realistis seperti suporter Panama. Karena, dari sikap itulah, mereka bisa berbesar hati mengakui keunggulan tim lawan, dan kemampuan asli tim mereka. Inilah yang membuat mereka bisa tetap bergembira, walau kalah cukup telak.

Pada saat yang sama, pertandingan ini menampilkan hakikat utama sebuah kemenangan dalan olahraga (sport). Kemenangan bukan hanya soal hasil akhir (menang/kalah), tapi juga soal kebesaran hati dalam mengakui keunggulan tim lawan, yang merupakan salah satu wujud sikap sportif, yang harus selalu ada dalam olahraga. Karena, olahraga (sport) tanpa sikap sportif bukanlah olahraga.

Jangan Nonton Bola Tanpa Kacang Garuda




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline