Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Jelang Liga 1 Musim 2018

Diperbarui: 21 Maret 2018   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: www.tribunnews.com

Setelah sempat tertunda, akhirnya Liga 1 musim 2018 akan mulai bergulir, Jumat (23/3). Kompetisi Liga 1 2018 di-launching secara meriah pada Senin, (19/3) lalu, di salah satu televisi swasta nasional, dengan menampilkan pemain-pemain macam Kim Kurniawan (Persib Bandung) dan Marko Simic (Persija Jakarta), plus aksi panggung penyanyi dangdut Via Vallen.

Meriahnya peluncuran Liga 1 2018 mengisyaratkan, akan semeriah apa kompetisi Liga 1 kali ini. Apalagi, Liga 1 musim ini akan kedatangan tiga klub jagoan lawas sepak bola nasional; PSMS Medan, PSIS Semarang, dan Persebaya Surabaya. Selain sempat menjadi klub papan atas, di era Perserikatan dan Liga Indonesia, ketiganya dikenal punya kelompok suporter fanatik yang cukup militan. PSMS punya Kampak FC, PSIS punya Snex dan Panser Biru, sementara Persebaya punya Bonek. Mereka akan kian menyemarakkan Liga 1, yang sebelumnya sudah diisi kelompok suporter fanatik macam Bobotoh (Persib Bandung), Jakmania (Persija Jakarta), Singamania (Sriwijaya FC), Semeton Dewata (Bali United), Maczman (PSM Makassar), Aremania (Arema FC), dan Persipuramania (Persipura Jayapura).

Instagram.com/footy_

Selain animo suporter yang tinggi, animo manajemen klub pesertanya pun cukup tinggi. Ini terlihat, dari target tinggi yang mereka bidik di Liga 1 2018, seperti ditampilkan pada gambar diatas. Alasannya pun beragam, mulai dari performa tim saat pramusim (seperti Persija yang menjuarai Piala Presiden, dan Sriwijaya FC yang sukses juara Piala Gubernur Kaltim), aktivitas belanja tim di bursa transfer (seperti dilakukan Persib Bandung dan Persebaya Surabaya), sampai ekspektasi suporter atas prestasi tim di Liga 1. Tentunya, ini adalah gambaran optimisme klub dan suporter, menyambut gelaran Liga 1 2018. Meskipun, ada juga tim yang hanya memasang target lolos degradasi seperti Perseru Serui.

Uniknya, target prestasi tinggi ini tetap dipasang, meski tim mendadak berganti pelatih jelang dimulainya kompetisi, seperti terjadi di Madura United (mengganti pelatih Gomes de Oliveira dengan Milomir Seslija) atau PSIS Semarang (memecat pelatih Subangkit). Begitu juga dengan tim-tim macam Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC, yang komposisi timnya, baik dari segi pemain maupun pelatih, banyak berubah dibanding saat kompetisi tahun lalu.

Melihat selalu dinamisnya perubahan komposisi tim peserta Liga Indonesia di tiap musim kompetisi, selalu sulit menebak, tim mana yang akan menjadi juara. Apalagi, di musim 2018 ini juga akan berlangsung kompetisi Piala Indonesia. Otomatis, jadwal bertanding tiap tim akan sangat padat. Tapi, diluar itu, peningkatan kualitas kompetisi selalu jadi harapan rutin bersama. 

Memang, untuk saat ini, mewujudkan "zero mistake" atau "zero accident" (misal keputusan kontroversial wasit dan anarkisme) di sepak bola nasional masih mustahil. Tapi, semoga kualitas kompetisi Liga 1 musim 2018 setidaknya bisa sedikit lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya, dan tim manapun yang nantinya menjadi juara, memang punya kualitas dan mentalitas selayaknya tim juara.

Selamat menikmati gelaran Liga 1 musim 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline