Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Setelah Egy Benar-benar ke Eropa

Diperbarui: 11 Maret 2018   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bolasport.com

Setelah melalui bulan-bulan penuh gosip, dan ketidakjelasan, akhirnya teka-teki klub tujuan Egy Maulana Vikri terkuak juga. Klub itu adalah Lechia (dibaca Lexia) Gdansk (disebut juga Danzig), klub Ekstraklasa, kompetisi kasta teratas Liga Polandia, seperti dilansir laman Bolasport.com, Sabtu, (10/3). Tak pelak, kepindahan Egy ini langsung menyita perhatian publik. Karena, transfer ini memang sudah resmi, bukan lagi gosip seperti sebelumnya.

Dari segi pemilihan kompetisi dan tim, bisa jadi sebagian publik sepak bola nasional akan mengernyitkan dahi. Karena, Egy memilih klub yang namanya sulit dieja dalam bahasa Indonesia. Sudah begitu, nama kompetisinya pun masih asing di telinga pecinta bola Indonesia. Satu-satunya figur terkenal di Lechia Gdansk saat ini adalah Milos Krasic, eks pemain Juventus dan timnas Serbia. Tapi, sebetulnya pilihan Egy ini sudah tepat.

Penyebabnya, Liga Polandia adalah salah satu liga 'batu loncatan' di Eropa, yang cukup produktif mencetak pemain bintang berkualitas. Mereka cukup sukses bermain di liga-liga top Eropa, misalnya Bundesliga, Serie A, dan Liga Primer Inggris. Contoh alumni Ekstraklasa yang sukses antara lain, Lukasz Fabianski (Swansea City), Jakub Blaczykowski dan Lukasz Piszcek (Borussia Dortmund), Robert Lewandowski (Bayern Munich), dan Piotr Zielinski (Napoli). Di masa lalu, ada juga pemain legenda macam Zbigniew Boniek (legenda Juventus era 1980-an), dan Jerzy Dudek (eks kiper Liverpool dan Real Madrid era 2000-an).

Mengingat usia Egy, yang saat ini masih 17 tahun, pilihan ini cukup bijak. Bagaimanapun, ia memang butuh tim (dan kompetisi) yang menjamin dirinya mendapat banyak menit bermain. Seperti diketahui, asupan 'gizi' utama bagi seorang pemain muda adalah menit bermain sebanyak mungkin, bukan nama besar tim atau liga. Agaknya, Egy belajar betul, dari kasus Martin Odegaard, "wonderkid" asal Norwegia, yang sinarnya justru meredup, setelah pindah ke Real Madrid (Spanyol), di usia begitu muda.

Praktis, PR Egy setelah resmi pindah ke Polandia adalah, rajin berlatih, dan bermain sebaik mungkin. Supaya, ia bisa mencapai potensi terbaiknya. Jika ia bisa bersinar, pindah ke tim atau kompetisi yang lebih besar bukan lagi mimpi.

Pihak lain, yang juga punya "PR" untuk memantau perkembangan Egy di Polandia, adalah PSSI, media, dan masyarakat. Pemantauan ini cukup penting, mengingat Egy masih muda. Selain itu, kepindahan Egy ke Polandia, bisa menjadi katalisator, dari transfer pemain-pemain muda Indonesia lainnya. Tentunya, jika mereka berani bermain ke Eropa, bukan sebatas bermimpi.

Tapi, kita semua tak boleh mengekspos Egy secara berlebihan. Karena, ia masih harus berjuang mendapat tempat di klub barunya. Di sini, kita hanya perlu memberi ruang seluas mungkin bagi Egy, untuk terus fokus mengasah talentanya dan bersinar. Jika mampu, kepindahan ke Polandia hanya awal berita-berita besar lainnya, dari seorang Egy Maulana Vikri.

Semoga sukses, Egy!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline