Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Sisi Lain Tur Timnas Islandia ke Indonesia

Diperbarui: 12 Januari 2018   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Detiksport.com)

Pada Kamis, (11/1), di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, berlangsung laga persahabatan, antara Indonesia Selection Vs Timnas Islandia. Laga ini berakhir dengan skor 0-6, untuk kemenangan Timnas Islandia. Oke, dari skor akhirnya saja, tampak jelas bagaimana kuatnya dominasi The Our Boys, alias Timnas Islandia, dan betapa menderitanya tim Indonesia Selection di laga itu.

Memang, dari segi levelnya saja, pemain Indonesia Selection (yang beberapa diantaranya pemain senior), bukan lawan seimbang timnas Islandia. Jelas, Islandia adalah kontestan Piala Dunia 2018. Meski mereka hanya membawa tim yang mayoritas berisi pemain muda, level permainan mereka jelas tak sebanding dengan pemain-pemain Indonesia Selection, yang baru bergabung selama beberapa hari.

Dari sisi manfaat, yang kita dapat dari laga ini praktis hanya unsur "showbiz" (tontonan/hiburan bagi masyarakat, dan pendapatan dari penjualan tiket dan hak siar bagi PSSI), dan pengalaman tanding internasional (bagi pemain). Selebihnya bukan hal baru, seperti bermain di lapangan yang becek akibat hujan deras, dan kebobolan cukup banyak gol, tapi kesulitan mencetak gol balasan. Situasi kurang lebih mirip, juga akan dihadapi timnas asuhan Luis Milla di Jakarta, Minggu (14/1). Kecuali, jika Evan Dimas dkk mampu tampil solid.

Selebihnya, timnas Islandia tampak seperti "tamu rempong" bagi kita. Karena, mereka punya banyak permintaan, seperti menginap di hotel berbintang, memperbaiki fasilitas ruang ganti pemain di stadion, dan lain-lain. Ironisnya, meski tampak merepotkan, lewat berbagai macam permintaannya, kubu timnas Islandia seolah menunjukkan, bagaimana standar 'internasional' yang sesungguhnya kepada kita.

Pihak yang mendapat banyak manfaat dari kunjungan ini, justru adalah timnas Islandia. Karena, selain mendapat pengalaman bertanding dan manfaat "showbiz", mereka bisa memperkenalkan tim sepak bola mereka ke Indonesia, salah satu negara tujuan pasar sepak bola terbesar di Asia.

Selain itu, mereka bisa mendapat pengalaman baru, yakni belajar bermain bola di tengah hujan deras khas daerah beriklim tropis, dalam kondisi lapangan becek, dengan memanfaatkan keunggulan postur tubuh mereka. Ini jelas tak akan didapat di Eropa, yang tak beriklim tropis.

Secara fisik, para pemain Islandia jelas mendapat satu pengalaman berharga. Karena, mereka bermain di benua lain dengan iklim dan suhu rata-rata berbeda dari benua Eropa, dengan menempuh perjalanan yang begitu jauh. Di sini, adaptasi fisik menjadi lawan yang jauh lebih berat, dibanding kekuatan lawan tanding yang harus dihadapi di lapangan.

Jadi, meski sekilas terlihat seperti 'piknik', tur kali ini, menjadi satu paket latihan lengkap bagi timnas Islandia, sebagai bagian dari persiapan mereka menuju Piala Dunia 2018 mendatang. Apalagi, di turnamen ini, mereka satu grup dengan Argentina, Kroasia, dan Nigeria, tim-tim dengan kualitas yang tak bisa diremehkan.

Mengingat cukup jauhnya perbedaan level kualitas yang ada, kita hanya perlu melihat tur timnas Islandia ini, sebagai sebuah hiburan, tanpa melihat hasil akhirnya. Dalam artian, ini adalah pertandingan yang layak ditonton. Bagi para pemain, ini adalah sebuah kesempatan langka, untuk belajar dan mengembangkan diri. Karena, lawan yang dihadapi adalah tim peserta Piala Dunia 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline