Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Coutinho, Can, dan Dilema Liverpool

Diperbarui: 6 Januari 2018   17:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Liverpoolecho.co.uk

Pada bursa transfer Januari 2018 ini, terdapat dua warna, pada aktivitas belanja Liverpool. Dua warna itu adalah 'cerah' dan 'abu-abu'. Warna cerah, datang dari pembelian Virgil Van Dijk dari Southampton seharga 75 juta pounds. Sedangkan, warna abu-abu datang, dari teka-teki kejelasan masa depan Emre Can dan Phillipe Coutiho di Anfield.

Pada transfer Van Dijk, optimisme Liverpool terlihat jelas. Meski dianggap sebagian pihak "overpriced" alias kemahalan, catatan performa bagusnya di Soton, dan mendesaknya kebutuhan Si Merah di pos bek tengah, membuat harga Van Dijk tampak masuk akal. Apalagi, Van Dijk adalah target lama Liverpool, yang sudah lama didambakan kedatangannya. Praktis, satu-satunya hambatan potensial yang ada adalah, seberapa cepat Van Dijk bisa 'klop', dengan gaya main Liverpool ala Juergen Klopp. Tentunya, ini tinggal soal waktu saja.

Tapi, selain dihinggapi optimisme berkat kedatangan Van Dijk, di bursa transfer kali ini, Liverpool juga dihadapkan, pada ketidakjelasan masa depan Emre Can, dan Phillipe Coutinho. Untuk Phillipe Coutinho, ketertarikan Barcelona kepadanya sudah jadi rahasia umum, sejak musim panas lalu. Sedangkan, Emre Can, yang ditaksir Juventus, kontraknya akan kadaluarsa 30 Juni 2018 mendatang, dan belum ada tanda-tanda akan diperpanjang.

Situasi Coutinho dan Can, membuat Liverpool berada dalam situasi dilematis; dilepas sayang, dipertahankan bisa jadi masalah. Dengan masih panjangnya musim kompetisi, melepas Coutinho dan Can bukan tindakan bagus. Meski Liverpool akan mendapat dana segar melimpah, keputusan ini bisa menjadi blunder, jika mereka gagal mendapat pengganti sepadan.

Bahkan, grafik performa tim bisa anjlok, jika sosok pengganti yang didatangkan gagal bersinar. Di masa lalu, situasi ini pernah terjadi dua kali, yakni saat Xabi Alonso dijual ke Real Madrid, dan digantikan oleh Alberto Aquilani (musim 2009/2010), dan saat Luis Suarez dijual ke Barcelona, dan digantikan oleh Mario Balotelli (musim 2014/2015). Di dua kesempatan ini, Liverpool memang mendapat dana segar cukup banyak. Tapi, sosok pengganti yang didatangkan malah gagal bersinar. Alhasil, prestasi Si Merah kala itu justru anjlok.

Untuk posisi Emre Can, sebetulnya Liverpool lebih punya banyak opsi alternatif. Karena, di musim panas 2018 mendatang, Si Merah akan kedatangan Naby Keita, gelandang penjelajah asal Guinea dari klub RB Leipzig (Jerman). Kalau mereka mencari gelandang murah tapi berkualitas, ada Leon Goretzka, gelandang Schalke 04 dan timnas Jerman. Kebetulan, situasi kontrak Goretzka di Schalke saat ini sama dengan Emre Can.

Dari skuad Liverpool sendiri, ada juga Ovie Ejaria dan Marko Grujic, dua pemain muda potensial, yang bisa mulai rutin dimainkan di tim utama. Jadi, kalau toh Can hengkang, itu bukan masalah serius. Praktis, PR tersisa Liverpool hanya tinggal (minimal) menahan Can sampai akhir musim, syukur-syukur memperpanjang kontraknya. Karena, di musim panas mendatang, Liverpool sudah mendapat figur pengganti sepadan di posisi Can, yakni Naby Keita.

Sementara itu, terkait Coutinho, godaan fulus Barcelona, dan keinginan si pemain untuk pindah, akan menjadi ujian terberat Liverpool, untuk menahan Coutiho pergi (minimal) sampai akhir musim. Secara teknis, peran Cou memang cukup krusial bagi Liverpool sejauh ini. Kreativitasnya, terbukti mampu melengkapi etos kerja Roberto Firmino, kecepatan Sadio Mane, dan ketajaman Mohamed Salah. Jelas, Liverpool takkan melepasnya begitu saja. Karena, mereka akan bertarung di fase gugur Liga Champions, dan mengejar target finis (minimal) di posisi 4 besar liga Inggris.

Jika melihat situasi terkini, peluang hengkang Coutinho ke Barcelona, baru akan terbuka lebar musim panas mendatang, dengan Dani Ceballos (Real Madrid), dan Thomas Lemar (AS Monaco), sebagai kandidat pengganti potensial. Dengan makin dekatnya Piala Dunia 2018, pindah klub di bulan Januari adalah pilihan riskan. Karena, Cou membutuhkan banyak menit bermain, agar bisa masuk skuad Tim Samba di Rusia. Selain itu, jika pindah ke Barca di musim dingin, Cou takkan bisa dimainkan Barca di Liga Champions musim ini, alias berstatus "ineligible". Karena, ia sudah pernah bermain di ajang Liga Champions musim ini bersama Liverpool. Dua faktor inilah, yang bisa jadi 'senjata' Liverpool, untuk menahan Cou pergi.

Tapi, mengingat bursa transfer musim dingin baru akan ditutup tanggal 1 Februari mendatang, praktis situasi Can dan Coutinho di Liverpool masih serba samar. Karena, segala kemungkinan masih bisa terjadi. Menarik ditunggu, bagaimana kelajutan nasib mereka di Liverpool.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline