Sepanjang tahun 2017, banyak pesepak bola top yang jadi sorotan. Antara lain, ada Cristiano Ronaldo si pemenang Ballon d'Or 2017. Dari bursa transfer, ada Neymar, yang menjadi pemain termahal dunia, saat pindah dari Barcelona ke PSG, dengan harga 222 juta euro.
Di jajaran pemain muda, tahun 2017 menjadi penanda munculnya Kylian Mbappe, penyerang berbakat asal Prancis, di panggung sepak bola dunia. Tapi, jika bicara soal perkembangan performa, tahun 2017 menjadi tahun spesial bagi Mohamed Salah (25). Memang, sepanjang tahun 2017, Salah menjalani kiprah yang mengesankan, baik bersama klub (AS Roma dan Liverpool), maupun tim nasional Mesir.
Kiprah mengesankan Salah, dimulai di ajang Piala Afrika 2017 di Gabon, yang dihelat pada bulan Januari-Februari 2017. Kala itu, Salah, yang menjadi motor serangan timnas Mesir dan sukses mencetak 2 gol dan 1 assist. Performa menawan Salah ini, berkontribusi pada terciptanya 3 gol dari total 5 gol yang dicetak Tim Firaun sepanjang turnamen. Meski akhirnya kalah 1-2 dari timnas Kamerun di final, Salah sukses masuk nominasi dalam tim terbaik selama turnamen.
Saat kembali ke klubnya, Salah turut berkontribusi membawa AS Roma lolos ke fase grup Liga Champions musim 2017/2018. Total, ia mencetak 19 gol dari 41 laga bersama AS Roma di segala ajang. Performa bagusnya ini, membuat Liverpool memboyongnya dengan total ongkos 40 juta pounds (termasuk bonus performa).
Setelah sempat diragukan, karena ia sempat gagal di Inggris bersama Chelsea, kemampuan dan penampilan Salah justru berkembang pesat di Liverpool. Meski berposisi sebagai pemain sayap, Salah sukses mencetak total 23 gol bersama Si Merah di segala ajang, termasuk torehan sepasang golnya, saat melawan Leicester City, Sabtu (30/12).
Dalam laga ini, Liverpool menang 2-1, dan menjaga posisi di 4 besar klasemen sementara EPL. Melihat kontribusi besarnya di Liverpool sejauh ini, sulit membayangkan, apa jadinya performa Liverpool musim ini, jika Salah gagal digaet di musim panas lalu.
Seakan belum puas, masih di tahun 2017, Salah kembali menginspirasi timnas Mesir lolos ke Piala Dunia 2018. Sepasang gol, yang dicetaknya ke gawang Kongo (menang 2-1), pada 8 Oktober 2017, sukses memastikan Mesir lolos ke Rusia. Inilah penampilan pertama Tim Firaun, sejak Piala Dunia 1990.
Penampilan ciamik Salah tersebut membuatnya diganjar penghargaan Pemain Terbaik Afrika 2017 versi BBC, pada 11 Desember 2017. Tak ketinggalan, CAF (Konfederasi Sepak Bola Afrika) juga menominasikannya sebagai kandidat Pemain Terbaik Afrika 2017 bersama Sadio Mane (Senegal, Liverpool), dan Pierre-Emerick Aubameyang (Gabon, Dortmund). Pengumuman Pemain Terbaik Afrika 2017 akan diadakan di kota Accra, Ghana, 4 Januari 2018 sebagaimana dilansir situs cafonline.com pada 31 Desember 2017.
Di sepanjang tahun 2017, Mohammed Salah telah menunjukkan bahwa ia telah berkembang pesat dan bersinar terang. Lebih jauh, ia sukses mengenyahkan cap "Messi dari Mesir" yang melekat di awal karirnya dengan menjadi dirinya sendiri. Namun, setelah kiprah ciamiknya di tahun 2017, mampukah Salah kembali bersinar tahun 2018?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H