Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Kisah Michu Si "One Hit Wonder"

Diperbarui: 19 Juli 2017   13:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo: UW Football

Dalam sepak bola, kita mengenal istilah "one hit wonder". Istilah ini merujuk pada pemain, atau klub, yang hanya bersinar di satu kesempatan, tapi meredup dan hilang setelahnya. Salah satu contoh pemain "one hit wonder" pada era terkini, adalah Miguel Perez Cuesta alias Michu (31).

Pemain asal Spanyol ini memulai karir profesionalnya di Real Oviedo, klub kota kelahirannya, pada tahun 2003. Di Oviedo, pemain yang berposisi awal gelandang serang ini, bermain di kompetisi kasta ketiga (Segunda B, 2005-2007), dan kasta keempat (Divisi Tercera, 2003-2005) Liga Spanyol. Selama bermain di Oviedo, ia tampil 103 kali, dan mencetak 13 gol.

Meski performanya tampak biasa saja, Michu tetap mampu menarik minat Celta Vigo, klub yang kala itu berkiprah di Divisi Segunda (kasta kedua Liga Spanyol). Setelah menghabiskan separuh musim pertamanya (2007-2008) di tim B Celta, Michu akhirnya mampu menapak ke tim utama Celta pada paruh kedua musim kompetisi. Diawali dengan start lambat, pada 1,5 tahun pertamanya, yakni dengan mencetak 2 gol dalam 42 laga, Michu lalu tancap gas pada 2 tahun berikutnya, dengan tampil 70 kali, dan mencetak 15 gol. Sayang, saat kontraknya habis tahun 2011, ia dilepas Celta. Karena, performanya dinilai tak sesuai harapan.

Tanpa diduga, pada musim 2011-2012, Michu justru naik kelas ke Rayo Vallecano, klub asal kota Madrid yang saat itu bermain di kompetisi kasta teratas Liga Spanyol. Rayo berani berjudi, dengan merekrut Michu secara gratis. Perjudian ini berakhir manis, setelah Michu terbukti tajam, dengan total mencetak 17 gol dari 39 laga. Sayang, sinar Michu tak terlalu terang. Karena, Rayo finis di urutan 15 La Liga.

Performa bagusnya di Rayo sukses menarik minat Michael Laudrup, yang kala itu melatih Swansea City (Inggris) pada musim 2012-2013. Secara cerdik, Swansea menebus Michu, dengan mahar 2 juta pounds, dengan masa bakti sampai tahun 2016. Hasilnya luar biasa, sistem permainan ala Barcelona yang diterapkan Laudrup langsung menuai hasil mengejutkan; Swansea, dengan Michu sebagai motornya, berhasil menembus posisi 10 besar EPL, dan menjuarai Piala Liga Inggris untuk pertama kali dalam sejarah klub. Michu sendiri, sukses mencetak total 22 gol dari 43 laga.

Musim debut Michu di Inggris, yang sangat sukses, langsung membuatnya menjelma jadi bintang dadakan. Bahkan, ia sempat tampil memperkuat timnas Spanyol, dalam laga Pra Piala Dunia 2014 melawan Belarus tahun 2013. Inilah penampilan tunggalnya di timnas Spanyol.

Sayang, setelah musim debutnya yang luar biasa, performa Michu di Swansea justru merosot tajam di tahun kedua. Pada musim 2013-2014, ia hanya mampu mencetak 6 gol dari 24 laga, akibat sering terkena cedera engkel. Akibatnya, Swansea lalu meminjamkannya ke Napoli (Italia), pada musim 2014-2015.

Di Napoli, Michu tetap terpuruk. Karena, ia hanya menjadi pemain spesialis cadangan yang kerap cedera. Alhasil, Napoli memulangkannya ke Swansea, saat masa pinjaman berakhir. Sialnya, akibat masalah cedera berkepanjangan, dan perforna buruknya, Swansea memutus kontraknya setahun lebih awal.

Setelahnya, Michu bermain di klub Langreo (Divisi Tercera Liga Spanyol), pada musim 2015-2016, dan kembali ke Oviedo, pada musim 2016-2017. Tapi, masalah cedera engkel, masih terus menghantuinya. Situasi ini, memaksanya memutuskan pensiun dini sebagai pesepakbola, pada Selasa (18/7) lalu, dalam usia 31 tahun.

Memulai dari bawah, mencapai puncak, lalu terjun bebas. Itulah gambaran karir sepak bola Michu, yang harus berakhir dini karena cedera engkel kambuhan. Meski karirnya tak terlalu cemerlang, setidaknya ia sudah sukses menjadi "one hit wonder" dalam tahun pertamanya bersama Swansea, dengan raihan trofi Piala Liga Inggris. Pada saat yang sama, Michu menjadi contoh terbaru dari betapa merusaknya efek cedera kambuhan bagi karir pesepakbola, jika tak ditangani secara tepat, dan tuntas.

Adios, Michu!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline