Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Kembalinya Si Jenderal Kecil

Diperbarui: 10 Mei 2017   09:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Datang, pergi, lalu datang lagi. Itulah situasi Dick Advocaat (69) di timnas Belanda, dalam setahun terakhir. Pada awal tahun 2016, ia sempat menjadi asisten pelatih Danny Blind, sebelum hengkang ke klub Fenerbahce, untuk menjadi pelatih, pada Agustus 2016 silam. Tapi, pada Selasa (9/5) lalu, ia kembali lagi ke Tim Oranye, kali ini dengan tugas sebagai pelatih kepala. Advocaat dipilih KNVB (PSSI nya Belanda), setelah kandidat-kandidat lain, yakni Henk Ten Cate, Louis Van Gaal, Ronald Koeman, dan Guus Hiddink, menyatakan tak berminat.

Bagi Si Jenderal Kecil (begitu ia dijuluki, karena mentornya adalah "Si Jenderal", Rinus Michels), ini adalah kali ketiga ia bertugas, sebagai pelatih timnas Belanda. Sebelumnya, ia pernah menempati posisi ini pada periode 1992-1994, dan 2002-2004. Pada periode pertamanya, ia menggantikan posisi "Si Jenderal" Rinus Michels (1928-2005) yang memutuskam pensiun, usai Belanda kalah adu penalti dari Denmark, di semifinal Euro 1992. Advocaat, yang sebelumnya menjadi asisten Michels, sukses mengantar Belanda ke perempatfinal Piala Dunia 1994, sebelum akhirnya kalah 2-3, dari Brasil, tim yang akhirnya menjadi juara. Dalam turnamen ini, ia sukses mematangkan Dennis Bergkamp, yang lalu menjadi pemain kunci Tim Oranye, hingga tahun 2000.

Pada periode keduanya, Advocaat datang menggantikan Louis Van Gaal. Kali ini, ia menangani Tim Oranye yang sedang lesu, usai gagal lolos, ke Piala Dunia 2002. Kali ini, ia mampu membawa Belanda lolos, ke semifinal Euro 2004 (kalah 1-2 dari Portugal). Periode keduanya berakhir, segera setelah Euro 2004 berakhir bagi timnas Belanda. Tapi, ia sukses mengorbitkan si kidal Arjen Robben, yang hingga kini masih menjadi pemain kunci timnas Belanda.

Saat ini, pada periode ketiganya, Advocaat datang, sebagai pengganti Danny Blind, yang dipecat, akibat performa buruknya di Kualifikasi Piala Dunia 2018. Kali ini, Advocaat akan dibantu Ruud Gullit (55), eks bintang timnas Belanda, yang akan bertugas sebagai asisten pelatih. Hanya saja, Advocaat, akan langsung dihadapkan pada 3 tantangan sulit.

Pertama, ia menangani tim yang sedang loyo performanya. Dalam 3 laga internasional terakhir (Kualifikasi Vs Prancis, dan Bulgaria, plus ujicoba Vs Italia) tim Oranye selalu kalah. Di sini, ia menghadapi tantangan sulit, yakni membangun ulang motivasi tim secepat mungkin. Supaya, performa tim dapat segera membaik.

Kedua, Advocaat kini sedang menangani tim, yang performa sebagian pemainnya sudah 'habis', dan perlu peremajaan. Di sini, ia perlu berani mempercayai pemain muda yang sedang bersinar musim ini, misalnya, Tony Vilhena (Feyenoord), dan Memphis Depay (Lyon). Pada saat yang sama, ia juga perlu segera menerapkan skema permainan yang paten. Supaya, performa tim cepat membaik.

Ketiga, tim Oranye dihadapkan pada lawan sulit di Kualifikasi Piala Dunia 2018, seperti, Prancis, Swedia, dan Bulgaria. Apalagi, saat ini mereka tertahan di posisi 4 dengan nilai 7 dari 5 laga, tertinggal 6 angka dari Prancis (13) di posisi puncak, yang merupakan posisi lolos otomatis ke Rusia. Dengan 5 laga tersisa, peluang memang masih terbuka. Tapi, mereka harus realistis. Dengan kondisi tim saat ini, finis di posisi 2 (zona play-off) adalah target realistis. Dengan catatan, performa mereka harus lebih baik dari sebelumnya.

Penunjukan pelatih Belanda kali ini, adalah sebuah pertaruhan, baik bagi KNVB, maupun Advocaat. Bagi KNVB, ini adalah pertaruhan, yang akan menentukan lolos-tidaknya Belanda ke Rusia. Karena, Advocaat sendiri bukan kandidat pilihan utama. Sedangkan, bagi Advocaat ini adalah pertaruhan atas pilihannya. Karena, ia yang sedianya akan pensiun sebagai pelatih, pada akhir musim ini, harus menunda masa pensiunnya, setidaknya hingga babak kualifikasi selesai. Penundaan ini akan lebih lama, jika Belanda lolos ke Rusia.

Akankah pertaruhan ini berhasil?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline