Dalam suatu kompetisi, normalnya seorang pelatih dipecat, atau mengundurkan diri, jika performa tim buruk. Tapi, apa yang dilakukan PS TNI, justru sebaliknya. Pada Senin (1/5) lalu, PS TNI memberhentikan pelatih Laurent Hatton (Prancis), dan melepas dua pemain asing mereka asal Guinea; Aboubacar Leo Camara, dan Aboubacar Sylla. Sebagai gantinya, PS TNI menunjuk Ivan Venkov Kolev (Bulgaria) sebagai pelatih, dan merekrut dua pemain asing asal Argentina; Leonel Jorge Nunez, dan Facundo Tallin.
Jika melihat, pada aspek pemahaman akan sepakbola Indonesia, penunjukan Kolev adalah langkah yang cukup masuk akal. Karena, Kolev, antara lain pernah menangani timnas Indonesia, Persija Jakarta, Sriwijaya FC, dan Mitra Kukar. Ia juga fasih berbahasa Indonesia. Dalam hal ini, Kolev jelas lebih unggul dari Hatton, yang baru melatih di Indonesia, sejak Januari 2017 lalu.
Sebetulnya, dilihat dari performa PS TNI, di 3 laga awal Liga 1 Gojek Traveloka (selanjutnya Saya sebut Liga 1 GojLok) musim 2017, keputusan ini cukup aneh. Karena, PS TNI mencatat 1 kemenangan, 2 kali imbang, tanpa kekalahan. Bahkan, salah satu hasil imbang mereka didapat dari lawan berat, yakni Persib Bandung, dengan cara yang cukup spartan; mampu menyamakan skor menjadi 2-2, setelah tertinggal 0-2. Di laga ini, skema, dan mental bertanding tim sudah tampak mulai terbentuk dengan jelas, dengan Duo Guinea sebagai pemain kuncinya.
Di sisi lain, penunjukan Kolev ini menunjukkan, betapa tingginya target yang ingin dicapai PS TNI, di Liga 1 GojLok 2017 ini. Jika saja Laurent Hatton bisa menyapu bersih 3 laga awal, bisa jadi ia masih bertahan, begitu juga dengan Duo Guinea.
Datangnya Kolev, dan Duo Argentina, akan menciptakan suatu tantangan tersendiri, bagi ketiganya dan seluruh anggota tim. Bagi Kolev, tantangannya adalah, bagaimana membangun pola, dan sistem permainan tim, yang diinginkannya dengan cepat, tanpa ada efek samping negatif. Bagi Duo Argentina, dan tim, tantangannya adalah, bagaimana menyesuaikan diri, dengan pola, dan sistem yang diterapkan Kolev, sambil beradaptasi, dengan lingkungan baru mereka.
Pergantian pelatih, dan pemain asing secara mendadak ini, sebetulnya bukan tanpa resiko. Peluang naik-turunnya performa PS TNI, setelah pergantian ini dilakukan, adalah sama besar. Karena, kompetisi baru berada di pekan-pekan awal. Apalagi, Duo Guinea, yang baru saja dilepas, adalah pemain kunci tim. Jika Duo Argentina, sebagai penggantinya, justru tampil buruk, bukan tidak mungkin, jika performa tim ikut buruk. Begitupun sebaliknya. Akankah Ivan Kolev, dan PS TNI menuai prestasi bagus, di Liga 1 GojLok 2017 ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H