Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Perpisahan Sevilla dan Monchi

Diperbarui: 1 April 2017   06:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam sepakbola modern, tidak banyak figur, yang karirnya begitu awet di satu klub. Ramon Rodriguez Verdejo, alias Monchi (48), adalah salah satu contohnya. Semasa bermain, Monchi adalah seorang kiper. Sejak level tim junior, tim B (U-23), sampai pensiun di level senior, klub yang diperkuatnya hanya Sevilla. Ia memperkuat tim B Sevilla, antara tahun 1988-1990, dan memperkuat tim senior Sevilla, antara tahun 1990-1999. Pada tahun 1999, ia pensiun, dalam usia 30 tahun. Menariknya, ia tetap betah di Sevilla, meski hanya menjadi kiper spesialis cadangan sepanjang karier bermainnya. Ketika itu, posisi kiper utama Sevilla, dihuni oleh Juan Carlos Unzue (kini asisten pelatih Barcelona).

Pada tahun 2000, atau setahun setelah pensiun, Monchi kembali ke Sevilla, dalam kapasitas sebagai direktur teknik. Ketika itu, tugas awalnya adalah, mengembalikan Sevilla ke Divisi Primera. Tugas ini sukses diwujudkan tahun 2001, dan Sevilla masih bertahan di Divisi Primera hingga kini.

Setelah promosi, fokus Monchi beralih ke peningkatan kualitas tim. Menyadari sumber daya keuangan klub terbatas, ia lalu memperbaiki kualitas akademi sepakbola Sevilla, sambil memperkuat jaringan pencari bakat tim, di dalam, dan luar negeri. Kebijakan transfer, yang ditetapkan Monchi adalah, membeli pemain muda berbakat, yang murah, dan tidak dikenal, untuk dikembangkan, menjadi pemain berkualitas, sambil mempromosikan pemain berbakat dari akademi klub.

Hasilnya, tim dari tim junior Sevilla, bermunculan pemain berkualitas, seperti Jesus Navas, Sergio Ramos, dan Jose Antonio Reyes. Sedangkan, pemain asing berbakat, yang berhasil digaet, diantaranya Dani Alves, Julio Baptista, dan Ivan Rakitic. Bagusnya kualitas tim, juga mampu menarik minat pelatih sekelas Juande Ramos, Unai Emery, dan Jorge Sampaoli, untuk melatih Sevilla.

Di lapangan, Sevilla mampu bertransformasi, dari tim yang biasa saja, menjadi tim tangguh, dan meraih sejumlah trofi, baik domestik maupun Eropa. Tercatat, pada masa kepemimpinan Monchi, Sevilla sukses meraih 5 gelar Piala UEFA/ Liga Europa, 2 gelar Piala Raja Spanyol, 1 gelar Piala Super Spanyol, dan 1 gelar Piala Super Eropa. Dari segi finansial, klub juga panen untung, berkat capaian prestasi tim, dan penjualan mahal pemain bintang mereka. Meski sering ditinggal pemain bintangnya, berkat kejelian Monchi, klub mampu mendapat pengganti yang kualitasnya sepadan. Sehingga, Sevilla dapat tetap kompetitif.

Tapi, pada Jumat (31/3) ini, kebersamaan panjang Sevilla dan Monchi berakhir, seiring pengunduran diri Monchi dari posisinya. Monchi sendiri, akan pindah ke AS Roma (Italia), dan menjadi direktur teknik Si Serigala. Bagi Sevilla, inilah awal perjalanan era baru mereka tanpa Monchi. Bagi Monchi, ini adalah lembaran baru dalam karirnya, yang selama ini identik dengan Sevilla.

"Buena suerte" (semoga sukses), Monchi & Sevilla!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline