Makin sadarnya masyarakat Indonesia tentang pemanfaatan alam di sekitarnya yang bisa dijadikan objek wisata yang bisa di datangi masyarakat lokal maupun dari luar negri yang membawa penghasilan sekaligus menjadi mata pencaharian yang sangat mengun tungkan.
Baik wisata di pegunungan dan dilautan makin banyak di cari oleh banyak masyarakat khususnya masyarakat urban yang lelah dengan hiruk pikuk suasana kota besar dan mencari suasana yang masih asri dan menjadi tempat menenangkan diri.
Dengan dibukanya berbagai tempat wisata alam yang baru otomatis oleh oleh atau biasa disebut 'merchandise'. Namun di balik itu semua timbul banyak sekali kekhawatiran, salah satunya yaitu menjadikan binatang lokal sebagai oleh oleh. sebagai salah satu contohnya adalah di beberapa tempat di Indonesia khususnya di wisata alam laut masih banyak di dapati penyu yang sudah di awetkan (mati) baik dalam bentuk utuh atau tempurung (karapaks) nya sajah yang di jual sebagai bahan oleh oleh.
Sungguh memilukan melihat pemandangan seperti itu karena di sisi lain jumlah penyu yang jumlah populasinya semakin mengkhawatirkan yang diakibatkan oleh perburuan liar. Dan bantuan sederhana yang bisa kita lakukan adalah dengan tidak membeli oleh oleh yang terbuat dari penyu asli baik itu tas, sepatu atau bahkan figur asli penyu yang diawetkan. Dengan melakukan hal sederhana tersebut kita sudah menjadi bantuan yang sangat berarti bagi kelestarian penyu #SaveSeaTurtle. YS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H