Nikmatnya nasi yang telah jadi bubur
Rasa perih perjuangan lalu takkan terkubur
Jangan larut dalam manis kesukaan, tetap bersyukur
Kau kini telah nyaman, tenang dan tidurlah pulas
Masih berbayang panas dinginnya jalan panjang
Jejak kaki jelaskan banyak kerikil hingga duri, menyangga pijakan telapak
Masuki dunia baru, tebas babat alas
Terbuka mata hatimu, hari-hari tak hanya dilewati dengan terburu-buru
Langkah-langkah berat kita telah menjadi candu
Diam kini, jadi rindu pada kemarin.
YW, 13 Januari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H