Lihat ke Halaman Asli

Yosh Widyawan

🇮🇩

Pernikahan Itu Menempuh Hidup Baru

Diperbarui: 14 Agustus 2022   12:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Emir Kaan Okutan: https://www.pexels.com

Salah satu pilihan hidup seseorang adalah menikah atau hidup berkeluarga. Meskipun terkadang ada pilihan hidup lain dengan alasannya masing-masing, seperti seorang pertapa, biarawan-biarawati, para biksu dan lainnya. Dan semua pilihan hidup itu memiliki konsekuensinya masing-masing.

Seringkali orang tidak mudah memahami pilihan hidup orang lain. Misalnya untuk memahami kehidupan seorang pertapa, orang awam mungkin akan mempertanyakan bagaimana itu bisa. Bagaimana menjalani hidup dalam kesendirian, apakah tidak merasakan kesepian, dsbnya. Yang menjalani pilihan itu yang lebih mengerti apa saja yang berharga dalam hidupnya.

Namun jika dibalik, "apakah hidup berkeluarga itu tidak memiliki resiko? ". Ungkapan pertanyaan ini mungkin bisa menjadi sebuah renungan. Menjalani pilihan hidup apa pun perlu persiapan yang matang.

Yang sering terjadi, jika dua orang sudah saling jatuh cinta, dunia serasa milik berdua. Kadang lupa akan pentingnya nasihat-nasihat orang tua. Merasa segala yang akan datang mudah dihadapi berdua dengan bermodalkan cinta.

Sebenarnya ketika akan memasuki jenjang pernikahan perlu memahami dan mempersiapkan hal-hal terkait dunia hidup berkeluarga. Pentingnya memahami aturan agama tentang pernikahan agar menjadi berkah. Memahami manajemen ekonomi keluarga, yang didalamnya ada pengaturan keuangan, apa saja yang mendukung perekonomian keluarga. Kesehatan keluarga, termasuk tentang reproduksi, kesehatan anggota keluarga perlu diketahui. Dan dapat juga belajar lika-liku hidup berkeluarga dari keluarga-keluarga yang sudah berpengalaman menjalani bahtera keluarga.

Melihat perubahan jaman dengan begitu banyak godaannya, menjadi tantangan khusus bagi hidup perkawinan. Sudah umum diketahui dari berbagai pemberitaan di media berbagai kisah perceraian. Semua terjadi dengan aneka persoalan yang menyebabkan kehancuran sebuah perkawinan. Dan yang paling sering menjadi korban adalah anak-anak.

Dalam agama apa pun sebuah pernikahan adalah pilihan hidup yang sakral. Dua orang yaitu laki-laki dan perempuan dipersatukan dengan ikatan suci dan bersama mengucapkan janji dihadapan Tuhan Yang Maha Mempersatukan. Dan menjadi keharusan bagi dua orang itu untuk menepati janjinya di hadapan Tuhan.

Perjanjian Pranikah muncul karena berbagai persoalan. Diantaranya berbagai kasus perceraian, muncul permasalahan yang sulit dipecahkan dan berkepanjangan. Masing-masing pihak yang bercerai saling menuntut haknya.

Jika dihadapkan pada pertanyaaan apakah penting membuat perjanjian pranikah, mungkin bisa direnungkan kembali dua hal dibawah ini.

Jika masih khawatir, tak ada salahnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline