Lihat ke Halaman Asli

yosephine purwandani

karyawan swasta

Kami Memanggilnya, "Teacher"

Diperbarui: 13 November 2023   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Sudut mata kecil itu berkaca-kaca.

Perjalanan pulang kami malam itu selepas les renang menjadi sangat menyentuh.

Percakapan anak dan ibu pada momen-momen seperti inilah yang membuatku bahagia.

Cerita tentang kelas baru, grade baru dan pelajaran awal masuk sekolah setelah liburan yang lumayan panjang, nampaknya membuatnya sangat antusias sekolah.

Tetiba dia bertanya,"kalau kepala sekolah itu boleh mengajar ga Buk?"

Sambil mencari tahu maksud pertanyaannya, ibuk kembali bertanya," boleh mas, tapi kerjaan sudah makin banyak, tanggung jawab juga lebih banyak, kerjaan lebuh banyak, jadi bisa jadi ga sempat lagi waktunya".

"Oh", dia bergumam.

Separuh perjalanan menuju rumah kami, seperti ada yang terisak dibalakanku

Lah...anak lelakiku, Nawang, terisak dalam tangisnya.

Percakapan ringan menurutku, ternyata adalah ungkapan hatinya yang terdalam.

Sambil mencoba mencerna penyebabnya,kuraih tangan kecilnya dibelakangku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline