Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia memegang peran strategis dalam mencetak lulusan yang siap bersaing di dunia kerja. Namun, tantangan besar masih dihadapi, terutama dalam menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu solusi inovatif yang kini tengah diterapkan adalah Metode Plan-Do-Check-Act (PDCA) berbasis Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015. Metode ini terbukti menjadi alat penting dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih terstruktur dan berkelanjutan.
penerapan Metode PDCA menjadi bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dilakukan oleh tim akademisi dari Magister Manajemen Perkantoran, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terdiri dari Dr. Tutik Inayati, M.S.M. sebagai Ketua PkM, Prof. Dr. A. Sobandi, M.Si., M.Pd., Dr. Hj. Nani Imaniyati, M.Si., Dr. Fahmi Jahidah Islamy, S.M.B., M.M., dan Yosep Hernawan, ST., MM., IPM. Program ini bertujuan untuk membantu SMK dalam memahami dan mengimplementasikan standar mutu pendidikan internasional. Dengan melibatkan kepala sekolah, guru, dan staf tata usaha, pelatihan yang diberikan tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga simulasi praktis yang relevan dengan kebutuhan sekolah.
Menurut ketua tim PkM, Dr. Tutik Inayati, M.S.M., program ini dirancang untuk mengatasi tantangan utama yang sering dihadapi SMK, seperti kurangnya pemahaman terkait konteks organisasi dalam sistem mutu, serta keterbatasan sumber daya manusia yang kompeten. "Kami ingin memastikan bahwa SMK tidak hanya memahami konsep, tetapi juga mampu mengintegrasikan PDCA ke dalam seluruh proses manajemen sekolah. Ini bukan hanya soal mencapai standar, tetapi juga membangun budaya mutu di sekolah," ujar Tutik.
Hasil dari program ini menunjukkan dampak yang signifikan. Sebagian besar peserta pelatihan telah mampu memahami tahapan PDCA dan bagaimana mengimplementasikannya secara praktis. Selain itu, tim juga berhasil menyusun model implementasi PDCA yang sesuai dengan kebutuhan SMK. Model ini dirancang agar fleksibel dan dapat diterapkan di SMK lain dengan kondisi yang serupa.
Namun, perjalanan ini bukan tanpa tantangan. Waktu pelaksanaan yang terbatas dan beragamnya tingkat pemahaman peserta menjadi kendala utama. Meski demikian, antusiasme peserta serta dukungan penuh dari pihak manajemen sekolah menjadi faktor pendukung keberhasilan program ini.
Ke depan, program ini akan dilanjutkan dengan pendampingan intensif untuk memastikan implementasi PDCA berjalan konsisten. Selain itu, akan dilakukan monitoring berkala serta penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) berbasis PDCA. Harapannya, program ini tidak hanya meningkatkan mutu pendidikan di SMK Bandung Raya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi SMK lain di Indonesia.
Peningkatan mutu pendidikan di tingkat SMK merupakan langkah penting dalam mendukung kebijakan pendidikan nasional. Dengan metode PDCA berbasis ISO 9001:2015, SMK memiliki peluang lebih besar untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga siap bersaing di pasar tenaga kerja global. Langkah kecil ini diharapkan dapat memberikan dampak besar bagi pendidikan Indonesia di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H