[caption caption="Rio, Manor, Pascal Wehrlein dan Mercedes (sumber gambar: FB MRT dan www.mercedesamgf1.com)"][/caption]Minggu (20/3) kemarin, race pertama Formula 1 yang berlangsung di Sirkuit Melbourne Grand Prix Albert Park, Australia, berjalan lancar. Meskipun ada tragedi kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa pebalap senior, Fernando Alonso. “I am lucky to be alive” (sumber) ucap mantan juara dunia sekaligus pilot F1 dengan gaji tertinggi itu. Tetapi, keberuntungan yang masih dirasakan Alonso, tidak untuk Rio Haryanto.
Rio Haryanto yang berhasil menambah semangat pecinta Formula1 dan menciptakan fenomena “mendadak F1” di Indonesia, harus puas hanya bisa mencicipi 18 Lap. Masalah teknik, tepatnya masalah kebocoran oli dan driveline pada MRT05 nomor 88, membuatnya tak dapat melanjutkan balapan. Bukan masalah baru, masalah yang pernah terjadi saat tes pramusim di Spanyol lalu.
Kecurigaan mengenai masalah yang dialami, berawal ketika red flag setelah tragedi kecelakaan Alonso. Kecelakaan parah dan red flag memaksa semua pebalap harus menghentikan balapan untuk sementara. Mereka harus menepi, menuju area Pit. Saat semua pebalap sudah masuk ke pit, tetapi Rio belum juga masuk Pit, padahal jarak antarpebalap di barisan belakang cukup rapat. Hal ini, kemarin saya amati dari situs formula1.com, yang terus memberikan informasi detail dan live dari arena balap F1, tanpa jeda iklan seperti televisi. Layanan itu, sangat bermanfaat untuk kita, saat televisi tak mampu menolak “tuntutan” iklan.
Cukup lama saya memperhatikan Rio di kolom Leaderboard, yang tak juga “IN PIT”. Sedangkan pebalap lain sudah parkir di Pit. Sepertinya ada yang aneh dengan Rio dan mobilnya. Keanehan yang membuat saya men-screenshoot tampilan di Android saya, sebagai salah satu bahan tulisan ini.
[caption caption="Saat menuju Pit, Rio Membutuhkan Waktu yang lebih lama dari pebalap lainnya"]
[/caption]Setelah beberapa detik kemudian, baru muncul di layar “HAR IN PIT”. Akhirnya, Rio masuk Pit. Namun, ketika semua pebalap bersiap memulai lomba dan menaiki jet daratnya. Mobil Rio, MRT05 88 justru tampak di layar televisi, sedang diperiksa dan Rio terlihat sedang berbincang dangan salah seorang kru. Keanehanan kedua dari Rio.
[caption caption="Rio Tidak Melanjutkan Balapan"]
[/caption]Karena keanehan itu, saya langsung mengalihkan pehatian ke Leaderboard Formula1.com. Ternyata, di layar tertulis “HAR STOP”, yang menandakan bahwa Rio Haryanto tidak melanjutkan balapan, mengikuti 3 pebalap lain. Saya pun kaget dan penasaran, ada apa dengan Rio dan mobilnya. Setelah berusaha menelusuri dari berbagai media online, didapatlah informasi bahwa mobil Rio kembali mengalami masalah.
Masalah Teknis: Biasa dan Luar Biasa
Ternyata mobil Rio, MRT05 nomer 88, mengalami masalah teknis, yaitu kebocoran oli. Masalah teknis dalam balapan, seperti Formula1, memang hal yang biasa, bukan hal aneh. Tetapi akan menjadi aneh dan luar biasa jika masalah itu terus terjadi. Masalah pada mobil Rio telah terjadi sebelumnya, sejak sesi latihan.
Pada tes pramusim di Sirkuit de-Barcelona, hari pertama (2/3/2016) sesi kedua, mobil Rio mengalami masalah kebocoran oli. Masalah teknis kembali dialami Rio saat hari terakhir (4/3/2016) tes tersebut. Namun, rekan satu tim Rio, Pascal Wehrlein, tidak mengalami masalah berarti. Ia lancar-lancar saja, padahal mobil yang mereka gunakan sama. Ketika masalah yang sama kerap terjadi, artinya ada masalah besar dengan mobil Rio atau ada sesuatu dengan kru dan mekanik Manor terhadap Rio dan mobilnya. Bukan bermaksud negative thingking dengan Manor, tatapi ini menarik untuk dianalisis.
Permasalahan teknis yang kerap mendera Rio, sepertinya tak ditangani dengan serius oleh Manor. Terbukti dengan munculnya masalah yang sama pada mobil Rio saat race di sirkuit Albert Park, Australia kemarin. Berdasarkan infromasi dari berbagai sumber, mobil formula 1 yang dalam kondisi prima, dapat dipacu dengan baik selama 2 jam. Tetapi, mobil Rio hanya mampu bertahan sekitar setengah jam. Sedangkan mobil yang sama dengan Rio, yang dikendarai Wehrlein tidak mengalami kendala berarti dan mampu finish di urutan 16.
Meskipun Wehrlein finish di urutan terakhir, setidaknya Ia bisa menyelesaikan balapan dengan baik, didukung dengan mobil yang baik juga. Lantas, pertanyaannya, apakah Rio Haryanto dan Pascal Wehrlein mendapat perlakuan berbeda dari Manor Racing Team?
Pascal Wehrlein: Balapan Bersama Manor, untuk Kesuksesan Mercedes F1
Pascal Wehrlein, rekan satu tim Rio di Manor, memboyong mesin Mescedes yang diandalkan untuk dapur pacu MRT05. Entah ada kesepakatan apa antara Mercedes, Wehrlein, dan Manor. Yang pasti, ada kesepakatan tertentu di antara Wehrlein, Mercedes, dan Manor. Kesepakatan yang harus diwaspadai oleh Rio. (Mengenai kewaspadaan ini, beberapa waktu lalu telah saya ulas dalam artikel berjudul "Titip Pesan Untuk Rio Haryanto")