Lihat ke Halaman Asli

Penipuan Bisnis dan Investasi PT Gradasi Anak Negeri

Diperbarui: 5 April 2019   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Penipuan adalah suatu tindakan yang menggunakan kebohongan untuk memperoleh keuntungan bagi dirinya sendiri, tetapi merugikan orang atau pihak lain. Pada zaman sekarang, penipuan bisnis dan investasi semakin marak terjadi. Seiring berkembangnya zaman, modus para penipu bisnis semakin beragam, antara lain  mulai dari modus yang sederhana seperti menggunakan nama dari pihak lain untuk melakukan penipuan hingga memanfaatkan media sosial untuk melakukan penipuan.

Selain itu, terdapat juga beberapa faktor yang menyebabkan maraknya penipuan bisnis dan investasi di Indonesia, antara lain:

  1. Kurangnya pembinaan dan sosialisasi tentang penipuan dari pemerintah sehingga banyak masyarakat yang tidak atau kurang mengerti tentang bisnis menjadi percaya dengan penipuan.
  2. Persaingan yang tinggi dari perusahaan yang ada di Indonesia sehingga terjadinya persaingan yang tidak sehat.
  3. Kurang tegasnya aparat penegak hukum dalam menindak kasus penipuan.  

Salah satu contoh dari penipuan bisnis yang terjadi di Indonesia adalah kasus PT Gradasi Anak Negeri pada tahun 2012. Perusahaan tersebut menipu masyarakat untuk menjadi investor PT Gradasi Anak Negeri dengan syarat mentransfer dana minimal sebesar Rp 5.000.000,00 ke rekening PT Gradasi Anak Negeri dan akan memperoleh keuntungan sebesar 10% setiap minggunya selama setahun. Investor juga dijanjikan akan mendapat bonus tambahan jika mengajak orang lain untuk bergabung menjadi Investor PT Gradasi Anak Negeri.  Pada awalnya, pembagian bonus berjalan lancar, tetapi saat periode ke 16 bonus 10% yang di janjikan mulai tidak lancar. Sebagian ada yang dapat dan sebagian ada yang tidak.  Hal ini menyebabkan banyak investor yang merasa tertipu oleh PT Gradasi Anak Negeri.

Akibat yang akan diperoleh perusahaan tersebut, antara lain:

1. Citra perusahaan akan menjadi buruk
Perusahaan yang memiliki citra buruk di mata pelanggannya, maka akan memiliki mengalami kerugian dengan berkurangnya pelanggan perusahaan tersebut.

2. Kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan semakin menurun
Akibat penipuan yang dilakukan, masyarakat  dan investor akan menjadi kurang percaya dengan perusahaan dan akan beralih ke perusahaan lainnya.

3. Menurunnya reputasi perusahaan
Perusahaan akan mengalami penurunan reputasi akibat penipuan. Hal tersebut karena yang dilakukan telah menyebabkan pelanggan sudah memiliki persepsi yang buruk mengenai perusahaan dan akan dicap sebagai perusahaan penipu.

Menurut saya, solusi untuk kasus penipuan PT Gradasi Anak Negeri adalah pemerintah harus lebih tegas lebih sering melakukan pembinaan dan sosialisasi tentang penipuan kepada masyarakat supaya lebih mengerti dan lebih berhati hati dalam menerima suatu tawaran investasi. Aparat penegak hukum juga harus lebih tegas dalam menindak kasus kasus penipuan yang terjadi agar kasus penipuan semakin berkurang

Selain itu, perusahaan yang melakukan penipuan sebaiknya berbisnislah dengan cara yang sehat karena akan sangat berpengaruh terhadap citra perusahaan di masyarakat.  PT Gradasi Anak Negeri juga harus memperbaiki tata kelola perusahaan agar pelanggan dan investor kembali percaya dengan perusahaan.

Berdasarkan kasus diatas, dapat saya simpulkan bahwa etika bisnis sangat penting dalam suatu kegiatan bisnis. Penipuan bisnis dan investasi merupakan salah satu tindakan pelanggaran etika bisnis.Penipuan bisnis dan investasi merupakan salah satu bentuk pelanggaran etika bisnis dimana investor menitipkan sejumlah dana kepada perusahaan untuk pengelolaan perusahaan, namun perusahaan tersebut menyelewengkan dana yang diterimanya dengan menggunakannya untuk keperluan pribadi pemilik perusahaan.

Seperti contoh dari kasus penipuan PT Gradasi Anak Negeri. Perusahaan ini adalah satu dari sekian banyak perusahaan yang melakukan penipuan bisnis. Dalam hal ini, PT Gradasi Anak Negeri harus bertanggung jawab terhadap penipuan yang telah mereka lakukan. Selain itu, pemerintah dan aparat penegak hukum harus lebih tegas dalam mengawasi kegiatan bisnis perusahaan perusahaan di Indonesia dan tegas dalam memberantas kasus kasus penipuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline