Lihat ke Halaman Asli

M Yusuf Is

Sosialisator Penggerak Literasi Nasional 2022

"Cawe-cawe", Ada Apa Sebenarnya?

Diperbarui: 29 September 2023   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perhelatan pemilu semakin dekat, hawa politik semakin panas terasa di tengah-tengah masyarakat. Adakalanya sangat menganggu proses pemerintahan yang sedang berjalan. Dalam hal ini sudah selayaknya pemerintah yang terlahir dari proses pemilu yang jurdil harus menampakkan independensinya agar tidak cacat namanya di kemudian hari.

"Cawe-cawe" setidaknya di tiadakan, jangan mengondisikan sesuatu yang belum tentu baiknya. Biarkan kekuatan rakyat akan lahir dari rahim rakyat seutuhnya. Jangan sampai tidak merelakan sesuatu ketika sudah sampai masanya. Mencari cara, mengorek celah, meninggalkan yang sepatutnya dikerjakan.

Tinta sejarah setidaknya hari ini terus mencatat kebaikan dan keburukan yang telah terjadi dan biarkan rakyat yang menjadi sebagai notulennya dan suatu hari akan di tumpahkan semuanya. Jangan risaukan bahwa semua bangsa indonesia akan menjaga dengan baik negara ini dengan seksama dan tak akan menyia-nyiakannya.

Percayakan yang sebelah sana pun adalah yang terlahir dari rahim rakyat. Tidak akan merongrong negaranya sendiri kepada keburukan. Mereka akan mencari cara bagaimana keluar dari carut-marut bangsa yang semakin hari semakin kentara terasa di tengah-tengah masyarakat. 

Sejatinya, anak bangsa wajib mempunyai kapasitas yang luarbiasa menjadi kandidat-kandidat presiden Indonesia. Jangan takut bersaing, bertarung dengan sehat dan mempertontonkan hal yang lumrah kepada rakyat indonesia agar rakyat indonesia lebih yakin lagi kepada pemerintahan yang tengah berlangsung tidak akan lama lagi.

(M Yusuf Is)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline