Lihat ke Halaman Asli

M Yusuf Is

Sosialisator Penggerak Literasi Nasional 2022

Memaknai Kemerdekaan dengan Bebas Daripada Koruptor Pengkhianat Bangsa

Diperbarui: 11 Agustus 2023   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar| IDM Times

Detik-detik perayaan hari merdeka tinggal menghitung hari saja. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh warga. Bendera berkibar di setiap rumah dari tanggal 1 Agustus hingga 31 Agustus terlihat rapi berjejer di rumah-rumah warga.

Sudah menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga, bahwa merayakan kemerdekaan adalah sebuah moment yang tak dapat di tinggalkan. Terdapat berbagai perlombaan seperti Pertandingan bola voli, bola kaki, tarik tambang, makan kerupuk dan paling spesial adalah panjat pinang.

Di tinjau dari arti kemerdekaan dari kamus Sebagaimana pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makna "kemerdekaan" adalah keadaan (hal) berdiri sendiri (bebas, lepas, tidak terjajah lagi, dan sebagainya); kebebasan.

Tidak salah dengan perlombaan-perlombaan tersebut yang di selenggarakan oleh para panitia. Namun jika  di tinjau dari makna kemerdekaan itu sendiri maka, rakyat Indonesia masih di jajah oleh bangsanya sendiri. Oleh para oknum-oknum warga Indonesia yang tak bertanggungjawab.

Korupsi masih merajalela dimana-dimana yang menghiasi berita layar kaca dan surat kabar nasional. Carut marut negara ini seakan-akan tidak pernah ada kata selesainya. Jadi siapa yang sebenarnya sedang mengkhianati kemerdekaan ini ?

Padahal para pejuang dahulu telah dengan susah payah mengorbankan nyawa merebut kemerdekaan daripada bangsa-bangsa penjajah. Ironisnya harga barang semakin merangkak naik tapi nilai jual barang dari petani malah menurun, contohnya seperti harga pinang dan gabah. Sangat menyedihkan.

Tidak ada yang salah dengan perayaan kemerdekaan akan tetapi para pemangku kepentingan. Tolong dan tolong untuk menghancurkan para pengkhianat bangsa, sehancur-hancurnya. Sedih sekali kami sebagai rakyat kecil terus mendengar berita triliunan di korupsi tapi di sudut pulau sana terdapat rakyat yang rumahnya hampir roboh di tiup oleh angin. Parah bukan ?

Dagelan apa sebenarnya ini ? Sudah benar-benar punahkah hati nurani kita saat ini untuk memikirkan bangsa ini, juga lupa dengan mata sendu generasi penerus bangsa yang memerlukan pendidikan yang layak dan suatu saat mereka yang akan menjadi pemimpin.

Sadarilah wahai bangsa Indonesia, bahwa kita adalah bangsa hebat dan mempunyai etika dalam mengelola bangsa dari semenjak merebut negara ini dari tangan-tangan penjajah. Kita akan mampu keluar dari krisis identitas yang semakin kronis.

Mari bersatu bergandengan tangan, secara jujur mengelola negara ini kepada arah yang lebih baik dan beradab, hancurkan budaya korupsi sampai ke akar-akarnya. Jangan sisakan itu sedikit pun juga, karena itu adalah musuh bangsa Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline