Suara burung malam
Memecahkan kesunyian
Menggema dalam kegelapan
Bersahut-sahutan
Alam memberikan berjuta makna
Mengajarkan tentang hikmahnya
Menuntun pada kesyukuran
Tiada pernah berdusta
Manusia saja yang picik
Menumpas alam
Demi siulan fatamorgana
Paru alam di hancurkan, tinggal duka nestapa.
Katanya demi pembangunan
Dengan menghancurkan "bangunan alam" lainnya.
Rumah pada burung tiada lagi, hanya tinggal abu nestapa
Kejam, serakah...
Alam bergolak sanak kau juga yang celaka
Longsor jadi sarapan, bandang bagai minuman kopi seduh di pagi hari.
Tuhan hancurkan mereka
Yang serakah pada dunia
Menghancurkan hak makhluk mu yang lainnya.
Aku tiada berdaya
Hanya setitik debu jalanan.
Muhammad Yusuf Ismail
Blangpidie, 17/11/2022