Lihat ke Halaman Asli

M Yusuf Is

Sosialisator Penggerak Literasi Nasional 2022

Mengenali Hubungan Toksik dan Tips Menghindari Semenjak Dini

Diperbarui: 13 Februari 2022   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar | duta damai jogjakarta 

Hari kasih sayang bertepatan 14 Februari sudah lumrah di rayakan oleh para anak muda di seluruh dunia, dan bahkan juga di rayakan oleh para orang dewasa.

Akan tetapi penulis tak pernah sekalipun merayakannya karena sebuah histori sejarah. 

Nah, bergeser kepada sebuah hubungan toksik memang tak ada habis-habisnya untuk di kupas secara tuntas.

Sangat disayangkan bila sebuah hubungan toksik terus berjalan dan merugikan pihak tertentu hingga berterus- terusan.

Ibarat api dalam sekam, atau bom waktu yang akan meledak kapan saja tiba waktunya.

Dalam sebuah hubungan jikalau terjadi sesuatu tanpa di selesaikan dengan secepatnya maka akan ada sebuah pihak yang dikorbankan.

Fenomena akhir-akhir ini adalah maraknya pendaftaran permohonan perceraian di kantor agama, itu adalah akibat dari sebuah hubungan toksik.

Diantara permasalahan yang muncul adalah akibat para pasangan laki-laki malas bekerja, main judi dan berbagai alasan klasik lainnya.

Tidak dapat dipungkiri, memang seperti itu fenomena dan tantangan sekarang ini, setelah pasangan bercerai anak yang akan menjadi korban selanjutnya.

Cara untuk menghindari hubungan toksik adalah yang paling utama :

  1. Para pasangan harus ingat tentang tujuan utama dari sebuah pernikahan atau sebuah hubungan jangka panjang, tidak akan mungkin pasangan kita akan mau hidup dengan kita jikalau tanpa sebuah tujuan yang pasti.
  2. Banyak mengingat jikalau kita meninggalkan pasangan kita maka anak yang akan menjadi korban selanjutnya, tidak ada yang menghiraukan mereka.
  3. Sering bergabung dengan orang-orang baik, beraktivitas dalam hal positif di dalam masyarakat.
  4. Ingat kepada tuhan yang telah menciptakan kita dengan sebaik-baik bentuk, sehingga segala sesuatu yang kita perbuat akan dimintakan pertanggungjawabannya kelak.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline