Lihat ke Halaman Asli

M Yusuf Is

Sosialisator Penggerak Literasi Nasional 2022

Cerpen: Lampor Terbang (Bagian 2)

Diperbarui: 31 Januari 2022   23:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar| tribun jogja 

Perdebatan dua anak manusia tersebut terus terjadi, sampai akhirnya si Remon mengalah dan disepakati besok untuk diambil sepeda yang di pinjami dari teman pengajian.

Tapi berdua tetap khawatir bahwasannya sepeda tersebut hilang, jikalau hilang maka masalah baru akan muncul mereka harus membayar sepeda kepunyaan orang tersebut.

Sesampainya di tempat pengajian, mereka langsung masuk naik ke rumah panggung dengan jeruji besi terpasang dijendelanya, sambil mereka bercakap tentang masalah yang telah menimpa mereka tadi.

Si Osep berkata : hei Remon ! Tahu tidak kata ibuku, dulu waktu kecilnya kerbau besar pernah hilang di pokok batang phon Ketapang tersebut.

Kata si Remon : yang benar saja kau Sep, jangan ngarang kamu, dosa lohh...

Osep : serius loh Mon, mana mungkin aku bohong, terus kata ibuku di situ ada sumur tua, bertanah liat, tanah liat itulah yang menelan kerbau besar itu kata ibu.

Remon : Serius kamu sep,,,!!

Osep : Serius !! Gitu dibilang ibuku, ga mungkin aku bohong lohh Mon.

________________

Beberapa saat kemudian datang ustadz Udin datang, 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline