Lihat ke Halaman Asli

M Yusuf Is

Sosialisator Penggerak Literasi Nasional 2022

Isu yang Digoreng, Kerak yang Didapat

Diperbarui: 30 Januari 2022   08:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar | lokadata.id

Sebuah kegentingan jikalau terus memperuncing suasana. Padahal ada cara yang lebih halus untuk terus memperbaiki keadaan. Istilah sekarang menggorengnya di ruang publik agar semua terlibat di dalamnya.

Jikalau terus di goreng isu demikian maka tambah harum baunya di hidung para tetangga media sosial, padahal gorengannya hampir-hampir saja hangus dan tak dapat di makan lagi.

Tantangan terbesar hari mungkin jauh berbeda dengan tantangan yang di hadapi oleh generasi tahun 60 puluhan, saat sekarang jikalau sebuah berita diviralkan maka detik itu pun dapat disebarkannya, tidak butuh waktu banyak. 

Semua orang punya salah tak ada yang sempurna, semua orang mempunyai kekurangan-kekurangan hanya Tuhan barangkali masih menutup aibnya. Sepatutnya kita harus bersyukur sekali karenanya.

Maka teruntuk para yang lidahnya begitu cepat menggelora, tahanlah lisannya untuk tidak langsung mencederai orang dengan pesan yang disampaikan. Karena "mulutmu harimau mu" pepatah orang lama masih sangat berlaku sampai hari ini.

Juga dapat terjadi jempol mu harimau mu, karena di ruang media sosial yang kita ketik hingga tersebar kemana-mana. Banyak orang menjadi ricuh karena ulah oknum-oknum tertentu.

Apabila saudara mu mempunyai kesalahan-kesalahan maka terlebih baik memanggilnya dengan bijak. Mengajak duduk ngopi satu meja. Tanyakan apa kemauannya. Sehingga satu persatu permasalahan akan terjawab karenanya, dan orang lain tidak terusik karena isu gorengan bahasa yang menggangu psikologis dan mentalitas anak bangsa tercinta.*

(YS)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline