Lihat ke Halaman Asli

M Yusuf Is

Sosialisator Penggerak Literasi Nasional 2022

Memaknai Momentum Hari Anak Nasional seperti Dalam Pesan Rasulullah SAW

Diperbarui: 23 Juli 2021   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar | kalderanews

 Subhanallah ! begitu indahnya islam hingga orang-orang yang membahagiakan anak-anak kecil pun di hadiahi oleh Allah sebuah rumah di dalam surga terkhusus kepada orang-orang yang membahagiakan anak-anak kecil.

Nabi saw. bersabda, "Sungguh di dalam surga itu ada rumah yang disebut rumah kebahagiaan yang tidak dimasuki kecuali orang yang membahagiakan anak-anak kecil." Hadis ini diriwayatkan oleh imam Abu Ya'la dari sayyidah Aisyah r.a.

Ironisnya di zaman ini, ada orang tua tega membunuh darah dagingnya karena hal sepele, mencampakkannya ke selokan, meninggalkannya di emperan toko, membiarkannya terlantar hidup terkatung katung tak tahu arahnya.

Diatas adalah beberapa contoh santer terpampang di media massa, sehingga bagi manusia yang mempunyai hati nurani akan hancur hatinya tatkala itu menjadi gambaran manusia akhir zaman ini.

seperti contoh baru-baru ini, seorang ibu tega membunuh anak kandungnya karena menggangu percintaan dengan selingkuhannya, nauzubillah minzalik, dimanakah hati seorang ibu yang tuhan anugerahkan pikiran kepadanya ? tidakkah timbul rasa rasa iba terhadap anak yang telah susah payah dilahirkan kedunia ini, dengan mengandungnya selama sembilan bulan penuh.

Sejatinya, para orang tua harus benar-benar memahami, apa hakikat tuhan menitipkan seorang anak pada dirinya. Apakah untuk disia-siakan atau itu adalah harta yang paling berharga dalam kehidupan. 

Nabi saw. bersabda, "Muliakanlah anak-anak kalian dan ajarilah mereka tata krama." 

Bagi para orang tua yang mempunyai anak, apalagi di masa pandemi seperti ini, dengan kondisi ekonomi yang tak menentu. Jikalau ada permasalahan yang tak mampu diselesaikan dalam keluarga. Maka kongsikan permasalahannya sedikit lebih luas lagi, bicarakan permasalahan tersebut bersama keluarga besar, lingkungan masyarakat sekitar, kemungkinan besar disana ada solusinya yang tak mampu diselesaikan secara kekeluargaan.

Jangan sekali-kali jadikan anak sebagai sasaran empuk korban dari tindakan yang tidak tepat, karena selain bersalah dengan aturan negara juga sangat di benci oleh agama manapun di dunia. Mereka ( anak-anak ) butuh pengayoman, kasih sayang  yang tinggi dari pada para orang tua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline