Lihat ke Halaman Asli

M Yusuf Is

Sosialisator Penggerak Literasi Nasional 2022

Perkataan Itu Ibarat Bunga, Perbuatan adalah Buahnya

Diperbarui: 27 Maret 2021   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar | www.warungsatekamu.org

Cerita unik, Pernah suatu hari saya bercanda di sebuah grup media sosial, disana tergabung semua rekan-rekan kerja satu perusahaan yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat. Jauh-hari sebelumnya memang saya jarang  bercanda bahkan dapat dikatakan tidak pernah sama sekali. Akan tetapi pada kesempatan itu dapat messege dari grup lain yang isinya paling kurang seperti ini :

''Ayo datang beramai-ramai tanggal 30 Februari ada pembuatan SIM Gratis di lapangan Persada, tidak di pungut biaya................"

lalu si teman tersebut membalas pesan tersebut di grup, "anda......fasik sambil menarik hadits yang penulis lihat memang diambil dari google lalu di copy paste ke grup, serta menambahkan bumbu-bumbu penyedap rasa bahasa dalam berceramah.

Walaupun demikian seyogyanya saya tak pernah balas, tentang apa yang di alamatkan pada saya tersebut, karena apa yang di tulis memang benar apalagi hadits-haditsnya tak dapat di bantah dengan ilmu seadanya yang saya miliki.

Dalam keseharian memang saya kenal sekali tentang si teman ini dalam tindakan dan kelakuan, tidak sama dengan apa yang dikatakan atau ceramah yang di alamatkan secara pribadi, dengan kata-kata anda fasik.

Namun saya memilih untuk tak pernah membalasnya hingga saat ini, saya berpikir biar saja saya akan memperbaiki cara berpikirnya dalam perjalanan ini karena toh dia masih satu corp pekerjaan yang sama.

Ini salah satu cerita yang saya alami, dan mungkin juga banyak di luar sana yang berlaku demikian. Ketika kritikan terhadap orang di utamakan namun melupakan jalan kehidupannya sendiri, terlupakan untuk kebutuhan menyelamatkan diri secara pribadi dengan apa yang dimilikinya.

Pandai bercakap-cakap namun tak pandai untuk mempraktekkan secara lahiriyah agar membawa diri kepada perubahan nyata atas attitude yang di miliki. 

Semoga kita menjadi manusia-manusia yang pandai dalam mempraktekkan yang baik dari diri sendiri kedepannya karena dengan itu satu persatu puzle yang berserak menyatu untuk menjadi peradaban mulia.

(YSF)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline