Hari itu kamis di pertengahan bulan Desember tahun 2019 saya berangkat dari Lhokseumawe via Geumpang - Tangse menggunakan L300 bersama dengan beberapa penumpang lainnya, sudah menjadi kebiasaan ketika lepas subuh selalu sampai di puncak perbukitan Nagan Raya yang topografinya jalan berkelok-kelok dan sekelilingnya ditanami pohon sawit.
Tujuan ku saat itu adalah ke aceh Barat Daya tetangga Kabupaten pemekaran dari Meulaboh Aceh Barat.
Ada pemandangan berbeda di pagi itu di bandingkan dengan beberapa kali saya lewati pada saat sebelumnya.
Sepasang Rangkong (salah satu spesies hewan yang di lindungi) terbang rendah melintasi jalan tepat di atas pohon-pohon sawit baru berbaris sejajar.
Tapi pemandangan itu tak sempat di abadikan dengan kamera karena kejadian begitu cepat dan tiba-tiba.
Momen itu menjadi momen langka dalam hidup saya, karena seumur hidup baru kali itu melihat burung yang di lindungi terbang bebas di angkasa.
Tapi sayang, di bawah tepat burung itu terbang pohon sawit perusahaan yang berjejer, mungkin saja lokasi itu dahulu rimba besar yang menjadi rumah spesies hewan yang terkenal setia pada pasangannya itu.
Hewan yang berbulu hitam lebat itu, kelihatannya sedang mencari makanan di antara pohon-pohon sawit itu.
Dalam hatiku berucap, selamat jalan burung Rangkong semoga bulan atau tahun depan aku masih bisa melihatmu lagi disitu seperti pemandangan langka yang Tuhan suguhi untuk ku hari itu. (YSF)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H