beberapa hari yang lalu beredar surat si bunga (nama samaran) di surat yang dikirim untuk Panselda Aceh Barat Daya melalui kotak pos.
Surat tersebut berisi curhatan terkait penerimaan CPNS di Aceh Barat Daya. Si bunga tidak setuju dengan cara tes TWK, TIU, dan TKP. Dia menginginkan para panitia langsung tes bidang untuk mengukur kemampuan peserta CPNS dengan beberapa alasan yang di utarakan dalam surat tersebut.
---------------------------------
"Bunga semoga kamu membaca tulisanku ini"
Pemerintah dalam hal ini sudah sudah benar dalam menjalankan seleksi melalui Tes TWK ( tes wawasan kebangsaan), TIU ( Tes Integence umum) dan TKP ( tes karakteristik pribadi).
Karena setiap orang yang lulus dan di bayar gajinya dengan uang negara harus jelas nasionalisme kebangsaan, hal itu di tandai dengan pengetahuannya melalui jawaban di TWK.
Apa yang terjadi bila pengetahuan negara kurang namun uang negara habis terkuras untuk gajinya, belum lagi suatu saat dia akan menjadi pejabat besar di instansinya nanti.
Begitu juga di TIU di tes tentang pengetahuan dasar dan nalar peserta dalam memecahkan permasalahan (problem solving).
Dalam tes TKP menguji peserta, menguji, menggali karakter kepribadian seorang sejauh mana bisa mengambil keputusan saat-saat mengalami kesulitan dan sedang di posisi tertekan.
Jadi ketiga tes tersebut mempunyai keunggulan masing-masing dan sudah di uji kelayakannya oleh para ahli di tingkat nasional.
TWK 65, TIU 80, dan TKP 126 dengan jumlah passing grade minimal 271. Di harapkan oleh pemerintah ada keseimbangan ( Balance) di ketiga tes tersebut, jika salah satu melampaui namun dua di bawah standar minimal tetap tidak bisa masuk ke SKB.