Lihat ke Halaman Asli

Stop Menggurui!

Diperbarui: 25 November 2015   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pernahkah kamu dalam suasana hati yang sedang bahagia atau katakanlah sudah mencapai sesuatu yang kamu diimpikan, lalu dengan mudahnya memberi nasihat pada orang lain?

Saat hidup kita tenang-tenang saja, semua berjalan sesuai rencana atau bahkan melebihi, terkadang kita dengan santainya menasehati orang lain. Seakan semua masalah yang pernah kita hadapi serupa dengan apa yang sedang orang lain alami. Memaksa orang lain untuk menjadi pendengar, dengan harapan kita dapat menjadi contohnya.

Banyak diantara kita bila berbicara suka menggunakan subjek "aku", "aku", dan "AKU"

Tidakkah kita sadari bahwa penggunaan "AKU" yang terlalu intens merupakan salah  satu bentuk dari kesombongan?

Mungkin mereka tak seberuntung kamu, mungkin mereka tak segiat kamu, mungkin masalah yang kamu alami tak seberat dengan apa yang orang lain alami.

Memberi ruang sedikit untuk mereka bersama dirinya sendiri, lebih baik daripada memaksa untuk menjadi 'guru' mereka.

Memberi masukan itu baik. Tidak baik bila kita sudah membanding-bandingkan apa yang sudah kita capai sekarang dengan apa yang belum mereka miliki.

Hari esok akan terus menjadi misteri.

Roda kehidupan pun akan terus berputar.

Jangan menghibur saat kamu dalam keadaan senang saja, hiburlah juga orang lain saat kamu dalam keadaan susah.

Mungkin kamu akan lebih didengar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline