Hampir setiap orang pernah melakukan hal ini. Bagi beberapa orang, gosip dapat membuat mereka lebih bahagia. Mungkin Anda pernah menahan diri untuk tidak bergosip, tapi pasti Anda akan 'keceplosan'. Keceplosan dalam artian Anda tidak tahan untuk 'nimbrung' dengan teman-teman Anda.
Biasanya bahan untuk bergosip adalah membicarakan kehidupan orang lain. Banyak yang mengatakan bahwa bergosip adalah suatu tindakan tidak baik bahkan mengaitkannya dengan dosa. Ternyata tak selamanya bergosip itu memiliki reputasi yang buruk.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa bergosip dapat meningkatkan kadar hormon oksitosin seseorang. Penulis dari University of Notre Dame menyatakan ada hal-hal baik yang bisa dipetik ketika bergosip, seperti yang dilansir dari CNNIndonesia.
Berikut ini beberapa manfaat baik dari kebiasaan bergosip.
Melepas Stres
Bergosip saya rasa sanga tepat jika dilakukan dengan orang yang tepat. Ketika kita bergosip dengan teman akrab dan dapat dipercaya, maka bergosip dapat menjadi terapi. Cobalah untuk menceritakan keluh kesah atau rasa kesal terhadap seseorang. Secara tidak langsung Anda membagikan perasaan sedih, bahagia, stres atau kebingungan. Mungkin saja teman Anda bisa memberikan solusi apa yang harus dilakukan terhadap orang tersebut.
Membangun pribadi yang lebih baik
Mungkin Anda pernah merasa kesal dengan teman Anda. Terkadang sifat dan tindakannya pernah menyakiti Anda. Tapi jangan jadikan kekurangannya tersebut sebagai bahan untuk bergosip. Cobalah untuk menegurnya dan ungkapkan rasa kekecewaan atau amarah yang ada dalam diri Anda. Tindakan ini memang kadang cukup menyakitkan, akan tetapi dapat membantunya menjadi pribadi yang lebih baik.
Mengetahui hal yang tidak baik
Bergosip dapat membantu kita untuk mengetahui hal yang tidak boleh dilakukan. Dalam pertemanan, bergosip mengajarkan kita terhadap sesuatu yang tidak sehat dalam membangun suatu pertemanan.
Mengenali 'sinyal' buruk pertemanan