Lihat ke Halaman Asli

Yosephin Hamonangan Pasaribu

A girl who loves to talk to herself🙋‍♀️

27 Februari Ditetapkan sebagai Hari "Coco"

Diperbarui: 28 Februari 2018   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disney Pixar present Coco (www.colburnschool.edu)

Apakah Anda mengenali film animasi anak-anak ini? Ya, film garapan Disney dan Pixar ini ditonton oleh masyarakat Indonesia pada 22 November 2017 lalu. Film ini mengisahkan seorang anak, Miguel Rivera yang mengikuti jejak kakek buyutnya untuk menjadi seorang musisi. Sinema buatan Lee Edward Unkrich ini diangkat dari kehidupan masyarakat di Meksiko. 

Petualangan bocah 12 tahun ini dimulai ketika ia memetik gitar yang terdapat dalam museum musisi idola mereka 'Ernesto de la Cruz'. Miguel memetik gitar tepat di perayaan Hari Orang Mati di Meksiko. Akibat perbuatannya, ia masuk ke dunia arwah 'Land of the Dead' dan bertemu dengan kerabatnya yang sudah lama meninggal. Begitulah kira-kira klimaks dari film ini.

Film yang terinspirasi dari budaya tradisional masyarakat Meksiko ini memenangkan kategori Film Animasi Terbaik dalam ajang Golden Globe Awards2018. Coco diklaim sebagai film dengan pendapatan lebih dari US$500 juta dari seluruh dunia dan mencetak sejarah dalam perfilman Meksiko. Selain mengangkat budaya tradisionalnya, film ini juga mempopularitaskan Desa Paracho yang menjadi pusat produksi gitar tradisional Meksiko.  Secara tidak langsung, film ini mendongkrak perekonomian dengan membawa nama desa pusat produksi gitar Meksiko. 

Mungkin Anda sudah bisa menerka mengapa 27 Februari ditetapkan sebagai Hari 'Coco'. Tentu saja karena prestasi yang diukir oleh film garapan Disney dan Pixar ini. Dilansir dari CNNIndonesia Tepat pada hari Selasa (27/2) kemarin, Anggota dewan Kota Los Angeles, Gil Cedilo mendeklarasikan 27 Februari sebagai 'Hari Coco' di Los Angeles. Sungguh apresiasi yang luar biasa.

Bagi saya, film ini memiliki banyak makna baik dari sisi dunia mati dan sisi hidup yang nyata. Film ini seakan mengatakan bahwa leluhur yang sudah meninggal masih mengingat dan menyayangi kita yang masih hidup di dunia. Dalam kehidupan nyata, Anda bisa melihat ambisi seorang anak yang bersikukuh ingin mencapai impiannya. Bagi Anda yang belum menonton film animasi ini, cobalah untuk meluangkan waktu sejenak dan memaknai film animasi terbaik dari Disney dan Pixar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline