Perkembangan Teknologi yang sangat cepat dan meluas memberikan banyak perubahan yang sangat besar bagi dunia, Bagaimana tidak Sebuah cerita yang ada pada sebuah buku dapat divisualkan dan ditonton oleh banyak orang. Dunia Perfilman memberikan banyak pengaruh kepada penontonya karena memberi pesan dan membagi makna yang begitu luar biasa. Sebuah film maupun Series mampu mempengaruhi psikologis dan tindakan untuk para penonton yang dimana mengubah cara pandang tentang lingkungan sekitar maupun cara pandang terhadap diri.
Siapa sangka Series dari Indonesia yang sangat bagus menghebohkan masyarakat beberapa bulan ini yaitu Imperfect The Series karya Ernest Prakasa. Series ini merupakan cerita yang dikembangkan lagi olehnya karena pada tahun 2019 Film Imperfect tayang dan mendapatkan rating yang cukup bagus dari para penikmat film. Pada tahun ini juga seriesnya mendapatkan feedback yang baik dari masyarakat. Ernest Prakasa mampu membuat naskah atau cerita yang sangat berbeda dan berani mengadaptasi permasalahan-permasalahan sosial saat ini mengenai kehidupan masyarakat Indonesia khususnya.
Imperfect The Series juga menceritakan keadaan para perempuan saat ini yang memiliki ketidakpercayaan diri atau insecure dengan dirinya sendiri, yang di mana terus membandingkan dirinya dengan orang lain dan menganggap bahwa dirinya tidak berharga, tidak cantik, tidak putih bahkan tidak layak untuk dimiliki.
Namun jika kita mendalami peran masing-masing atau karakter dalam Imperfect The Series ini kita dapat melihat bahwa mereka sudah menerima dirinya masing-masing walaupun lingkungan sekitar mereka menuntut untuk lebih. Cerita pada Series ini pula bukan hanya fokus pada karakter-karakter tokoh utamanya namun orang-orang sekitar mereka disorot.
Dalam series terdapat geng kosan yang di mana empat perempuan dengan perbedaan masing-masing, baik fisik, gaya bahasa, pekerjaan, hobi dan agamanya. Setiap adegan mereka pun diberi karakter yang sangat unik dan lucu.
Series ini mengutamakan bagaimana para perempuan yang punya kekurangan pada diri mereka masing-masing, dengan masalah-masalah yang dialami oleh mereka. Setiap permasalahan yang terjadi pada satu orang pasti mereka akan saling membantu untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Jika kita melihat dari sisi dunia nyata, tak banyak orang yang mempunyai niat untuk membantu walaupun hal sepele yang tidak membutuhkan banyak tenaga sekalipun kita kadang egois untuk membantu.
Mari kita belajar dari para Tokoh "Geng Kosan" yaitu Maria dengan logat timurnya yang khas ditambah rambut keriting, kulit hitam menunjukan bahwa dirinya berbeda dengan yang berasal dari Jakarta yang di mana ia mencoba beradaptasi dengan anak kosan lainnya. Ada pula Neti dengan kisah cintanya yang membuat heboh sekampung karena dia berusaha bunuh diri akibat ditinggalkan oleh pacarnya. Ada Endah gadis garut yang cengeng dan Endah sempat kaget ketika pertama kali bertemu dengan maria karena bertolak belakang dengannya. Satu tidak ketinggalan wanita Penjaga Toko pulsa yaitu Prita yang gemar juga bermain game.
Keempat Tokoh ini pun menjadi sahabat yang memiliki rasa saling menyayangi satu sama lain dan ketika Neti mencoba bunuh diri, Maria yang mendapati Neti pingsan di lantai sangat kaget dan panik lalu cepat-cepat membawanya ke rumah sakit. Teman-teman yang lain pula kaget mendengar kabar tersebut dan siap menemani Neti di rumah sakit.
Ada satu scene yang menarik Penulis ialah bagian Maria ketika bertemu dengan seorang Ibu pemilik butik di kosan, yang di mana saat itu Maria sudah keluar dari pekerjaan lamanya, kemudian Neti meminta maria untuk bekerja di Butik Ibu tersebut. Namun maria merasa bahwa ia tidak cocok bekerja di situ karena bukan agama Islam, namun Ibu tersebut mengatakan bahwa ia tidak keberatan yang bekerja ialah orang Papua dan beragama Katolik. Di sini kita melihat Series ini memberikan pesan bahwa toleransi itu sangat penting.
Series ini memberikan banyak pelajaran baik dari segi percintaan, pekerjaan, hingga masalah ketidakpercayaan diri. Sebuah Series yang dikemas dengan rapi, mampu menghipnotis para penonton, di sinilah esensi sebuah film/series bisa mempengaruhi emosi dan mampu mengubah cara pandang dan perbuatan.