Konten berupa audio visual memang memiliki daya tarik tersendiri. Konten video itu bisa menampilkan gambar dan juga suaranya sekaligus. Berbagai bentuk konten video menarik seperti hiburan, edukasi, berita, dan sebagainya sangat amat banyak diproduksi baik secara individual maupun institusional. Produksi video semacam itu menuntut adanya sentuhan kreativitas ditengah persaingan saat ini.
Berbagai media menjadi moda bagi orang-orang pengguna internet yang ingin mengunggah dan mempublikasikan videonya, salah satunya ialah Youtube. Youtube sebagai platform video sharing memberikan tempat bagi orang-orang untuk menyebarkan berbagai video menariknya seperti yang disebutkan diatas.
Fungsi dari Youtube dimanfaatkan oleh salah satu perusahaan media massa yang berasal dari Kanada yaitu Vice yang juga melebarkan jangkauannya di berbagai negara, salah satunya di Indonesia. Vice Indonesia muncul di akhir tahun 2016 dengan konten global yang berfokus untuk kalangan muda.
Kehadiran Vice berkembang relatif cepat dengan gaya penulisan dan video yang khas dan unik bisa menarik minat anak muda. Sejak hadirnya Vice di Youtube hingga saat ini sudah 348 ribu orang berlangganan dari sekitar 150an video yang diunggah.
Terdapat salah satu video menarik yang diunggah oleh Vice berjudul 10 Pertanyaan Yang Selali Ingin Kamu Tanyakan Kepada: Pria Yang Mengawini Peri. Dalam sebulan penayangannya sudah 505 ribu kali ditonton. Konten video tentang konsep "pernikahan" yang kontroversial bagi sebagian orang ini bisa dikulik dari segi design dan contentnya berdasarkan penilaian yang disusun oleh University of Vermont.
Evaluasi Video Vice Indonesia "10 Pertanyaan Yang Selali Ingin Kamu Tanyakan Kepada: Pria Yang Mengawini Peri"
Konten ini menceritakan seseorang seniman bernama Sukodok yang mengaku mengawini seorang peri sejak lama hingga mempunyai anak.
Evaluasi berdasarkan aspek desain:
- Style and Organization:
Video ini memiliki alur yang menarik. Pada awal video ditampilkan tentang penyataannya bahwa alat kelaminnya lecet disertai dengan penggambaran dalam bentuk visual. Hal in membawa penonton untuk melanjutkan videonya. Disusul perkenalannya, mengapa orang-orang memanggilnya Sukodok dan mengenalkan siapa itu peri yang dinikahinya. Transisi video ini cukup sederhana, tidak berlebihan, dan menampilkan tampilan video yang variatif.
- Creativity:
Kreativitas dalam video ini cukup baik, bisa memberikan penggambaran bagi penonton melalui stok gambar yang ditampilkan dan penggambaran melalui animasi yang mendukung pernyataan narasumber. Visual ketika proses pernikahan antara Sukodok dan peri sangat baik, memberikan gambaran penuh bahwa ini benar terjadi. Detil pengambilan gambar yang tidak berlebihan. Efek musik tidak monoton, tetapi tetap memberikan kesan heran dan ingin tahu, juga diberikan sound effect dari animasi yang dimunculkan.
Evaluasi berdasarkan aspek pesan atau konten:
- Content:
10 pertanyaan yang ditampilkan melalui teks dijawab sempurna oleh narasumber. Kalimat yang ditampilkan pun dibuat seperti kalimat verbal yang ditanyakan seseorang ketika bertemu dengan Sukodok ini. Konten yang diangkat pun sangat menarik karena berkaitan dengan hidup manusia yang tidak seharusnya menikahi makhluk halus.
Penampilan gambar tidak monoton, diperlihatkan juga kegiatan Sukodok dan gambar lainnya. Penggambaran bahwa perinya seperti wajah R.A Kartini mendukung rasa penasaran penonton seperti apa wajah perinya.
- Quality:
Kualitas video baik, kualitas suara dan musik jernih, tidak terdapat gangguan. Pengambilan gambar ketika siang hari dan tidak terik membuat hasil video nyaman dilihat. Teknik close up dan long shot cukup variatif.
- Spelling, Usage, Grammar, and Mechanics:
Narasi yang diberikan membuat penonton menjadi lebih mudah memahami, dengan narasi yang berbahasa inggris memungkinkan video ini bisa dinikmati oleh orang dari negara lain. Penentuan font juga memudahkan penonton menikmati kontennya.
Dengan video ini, Vice berhasil memberikan konten yang menarik dan cukup informatif karena hal ini tidak banyak diangkat bahwa ada seseorang yang menurut pengakuannya menikahi peri. Pengambilan gambar dan detail-detail yang ditampilkan mendukung penonton untuk memahami informasi dari videonya.