Lihat ke Halaman Asli

Yosef MLHello

Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Lindungi Alam, Lindungi Masa Depan Generasi Mendatang

Diperbarui: 15 Januari 2025   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak pohon beringin yang siap ditanam untuk melindungi mata air (dok. pribadi)

Lindungi Alam, Lindungi Masa Depan Generasi Mendatang

Kepedulian terhadap alam adalah langkah awal untuk menyelamatkan masa depan seluruh umat manusia. Seperti diungkapkan Presiden Soekarno: "Aku tinggalkan kekayaan alam Indonesia, biar semua negara besar dunia iri dengan Indonesia, dan aku tinggalkan hingga bangsa Indonesia sendiri yang mengolahnya."

Para Kompasianer yang budiman. Tema ini saya angkat menjadi sebuah opini dalam tulisan saya karena keprihatinan terhadap betapa hancurnya alam kita saat ini karena berbagai persoalan antara lain oleh ulah manusia sendiri.

Kebakaran hebat yang melanda Negara Bagian California khususnya kota para Artis Hollywood, Los Angeles; banjir bandang yang melanda negara-negara gurun pasir di Arab Saudi dan berbagai bencana alam di negara kita Indonesia yang menjadi pengalaman buruk sepanjang sejarah umat manusia.

Musim Hujan, Musim Bencana

Saat ini kita sedang memasuki musim penghujan. Di mana-mana air mengalir, bahkan banjir terjadi sehingga menjadi bencana bagi manusia.

Tentu kita merasa prihatin, menangis, bahkan meratapi keadaan dunia kita ini. Namun apa yang harus kita lakukan untuk membuat dunia kita 'biar sedikit' kembali tersenyum seperti sedia kala?

Memang masih ada banyak tangan-tangan jahil yang melakukan berbagai tindakan kejahatan terhadap alam seperti menebang pohon untuk berbagai tujuan, baik tujuan positif maupun negatif, tanpa menanam kembali. 

Ada juga yang dengan sengaja bahkan tahu dan mau merusak parit atau got yang telah disiapkan negara atau pemerintah dengan berbagai sampah dan kotoran, sehingga ketika tiba musim hujan, banjir meluber ke mana-mana, tanpa ada yang bisa membatasi. 

Demikian pun karena ulah manusia yang tidak tahu diri membuang sampah di sembarang tempat, meskipun di tempat itu sudah ada peringatan, misalnya:

"Mohon Maaf, di sini bukan tempat sampah!" atau 

"Buanglah Sampah pada Tempatnya!" atau 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline