Makna Sebuah Kunjungan dan Perjumpaan
Selalu ada sapa yang hangat, ada senyum yang manis, ada tawa yang terngiang dari setiap kunjungan dan perjumpaan antar sesama (Pepatah Lama).
Pengantar
Hidup sebagai makhluk sosial, selalu ditandai dengan pertemuan dan persinggungan dengan orang lain, baik itu sahabat, kenalan, maupun orang baru. Dan itu tidak bisa dipungkiri karena manusia sebagai makhluk yang aktif yang senantiasa bergerak. Karena itu ada perjumpaan yang direncanakan atau disengajakan, tetapi ada juga perjumpaan yang tak direncanakan dan bahkan tidak disengajakan. Namun yang pasti bahwa tidak ada perjumpaan yang tanpa makna. Sebuah perjumpaan antarsesama selalu membawa makna tersendiri dalam kehidupan seseorang.
Tulisan ini hendak menyoroti pentingnya sebuah kunjungan dan perjumpaan antarsesama di tengah dunia yang semakin menonjolkan individualisme dan mengabaikan persaudaraan karena berbagai kemajuan teknologi komunikasi. Dan mencoba menarik makna dari sebuah kunjungan dan perjumpaan antarsesama, dengan mencontohi saling kunjung di antara dua wanita hebat dalam Alkitab, Maria dan saudarinya Elisabet.
Makna Teologis dari Kunjungan Maria kepada Elisabet
Penginjil Lukas melukiskan secara dramatis kunjungan dan perjumpaan yang terjadi antara Maria dan Elisabet (Luk 1: 39-45). Ada beberapa hal hendak disoroti di sini:
1. Berangkatlah Maria
Lukas menggambarkan dramatisasi perkunjungan Maria dengan kata-kata "berangkatlah Maria." Kata berangkatlah mengandung arti sebagai aktivitas yang telah direncanakan. Jadi Maria memang telah merencanakan untuk berangkat mengunjungi saudarinya yang bernama Elisabet. Namanya juga kaum perempuan, sudah pasti ia telah menyiapkan segala sesuatu yang hendak dibawa untuk kerabatnya itu.
Kalau Maria itu seorang Timor, sudah pastimalam hari sebelum berangkat, ia akan mempersiapkan bekal untuk dibawa ke sana sekedar sebagai ole-ole atau buah tangan. Bekal dalam perjalanan, sekalian ole-ole atau buah tangan untuk mereka yang dikunjungi adalah berupa ketupat.
Ibu saya ketika masih hidup, kalau beliau mau mengunjungi kami, ia pasti membawa ketupat, kalau tidak ada ketupat, ia pasti menunda kunjungannya. Maka kata 'beberapa waktu kemudian' semakin menguatkan rencana Maria untuk berangkat. Berarti semua sudah disiapkan. Tinggal berangkat sekarang.
2. Berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota
Penginjil Lukas mengatakan "...dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda." Di sini penulis Injil Lukas menggambarkan meskipun sulitnya perjalanan itu karena berjalan menuju ke pegunungan, namun karena kemauan dan kasih yang kuat toh Maria melakukan itu.
Di sini pembaca bisa membayangkan: yang melakukan perjalanan ini adalah seorang perempuan, seorang ibu muda yang sedang mengandung bulan pertama. Tentu ia harus bergegas, tetapi juga harus berhati-hati untuk menjaga kandungannya yaitu bayi Yesus sesuai janji Malaikat kepadanya.
Jadi perjalanan ini seperti yang didendangkan Ebiet G. Ade terasa sangat menyedihkan namun menggembirakan karena sebuah kunjungan persaudaraan yang bakal terjadi.
3. Masuk ke rumah Zakharia dan Memberi Salam kepada Elisabet