Asyiknya Naik Kereta Api dan Wacana Kereta Api Trans Timor
Tika baru pertama kali naik kereta api. Kereta yang digunakannya adalah Mataran dengan rute Gambir-Yogyakarta.
"Pertama kali naik kereta itu menyenangkan. Awal mula aku bayangin check in-nya seperti naik pesawat."
Sebelumnya ia membayangkan rumitnya check in, bakal cukup panjang antriannya. Namun Tika kaget karena ternyata check in keberangkatan kereta api sangatlah mudah.
"Dari pintu keberangkatan cuma lihat tiket dan di scan. Habis itu langsung naik ke gerbong kereta. Awalnya aku mikir sama kayak pesawat ada boarding 90 menit. Ternyata 5 menit sebelum berangkat masih boleh masuk. Enggak ribet," ungkap Tika.
Karena Tika baru pertama kali naik kereta api, maka hal pertama yang dilakukannya adalah mencoba kursi kereta api. Tika mengaku kursi di kelas eksekutif lebih empuk dan nyaman.
"Ternyata bangkunya bisa diputar-putar senyamannya. Terus dikasih bantal dan selimut. Jadi aku bisa menikmati perjalanan selama 8 jam ke Yogyakarta dengan asyiknya."
Menurut Tika, kereta api dan pesawat memiliki perbedaan yang signifikan. Karena itu jika disuruh memilih, Tika pasti akan menimbang beberapa hal untuk lebih pada kereta api.
"Rasanya nggak beda jauh sama naik bus, cuma bebas hambatan. Kalau disuruh milih untuk perjalanan malam, aku pilih naik kereta biar bisa tidur. Tapi kalau waktu mepet pilih pesawat," jelas Tika.
Menurut Tika, harga tiket juga masuk dalam hitungannya. Perbedaannya tipis antara tiket kereta dan pesawat. Kalau mau asyik ya naik kereta. Tapi kalau alasan waktu yang mepet dan kepentingan yang mendesak ya milih pesawat.
Tika mengaku sangat menikmati perjalanan pertamanya dengan menggunakan kereta api.
"Asyik," katanya.
***
Saat ini Kereta Api masih menjadi salah satu moda transportasi unggulan yang banyak diminati para wisatawan untuk berlibur.
Ada dua keuntungan yang diperoleh kalau kita memilih kereta api, yaitu memiliki waktu tempuh yang lebih cepat dibandingkan menggunakan bus atau kendaraan pribadi, dan kedua kenyamanan dan tarifnya yang terjangkau. Namun sayangnya belum seluruh wilayah Indonesia memiliki transportasi kereta api.