Untuk pertama kalinya saya menikmati bubur Manado di sebuah Depot Manado di Jalan Kaliurang Km. 6, Sleman, Yogyakarta. Awalnya saya tak suka. Namun setelah mencoba semangkok kog jadi pingin nambah lagi pada keesokan harinya. Maka, jadilah menu harianku, setiap pagi makan bubur Manado. Ya kebetulan waktu itu, saya ngekos pas di Depot Manado itu.
Tulisan ini mencoba mengenang kembali saat-saat indah pada tahun 2003-2005 ketika saat itu sedang berada di kota Gudeg Yogyakarta. Sebagai anak kos berusaha mencoba berbagai makanan yang ada yang bisa disantap, tentu saja yang sesuai dengan keadaan isi dompet.
Bubur dan Sejarahnya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bubur adalah makanan lembek dan berair yang dibuat dari beras, kacang-kacangan, dan sebagainya yang direbus.
Tidak ada yang tahu persis sejak kapan bubur menjadi makanan mulai menyatu dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat NTT.
Menurut Paul Freedman dan Koo Siu Ling dalam bukunya berjudul "Budaya dan Kuliner: Memoar tentang Dapur China Peranakan Jawa Timur" (2019), budaya mengonsumsi bubur ini merupakan warisan kuliner Tionghoa. Kebiasaan sarapan bubur yang dilakukan oleh orang Tionghoa di negeri asalnya dan perantauan merupakan bukti bahwa bubur merupakan kuliner khas Tionghoa. (Kompas.id,11/8/2023)
Ibu Mertuaku seorang keturunan Tionghoa pernah bercerita bahwa banyak orang Tionghoa memilih untuk makan bubur (maaf bukan hanya pagi hari!) untuk berhemat, karena memang pada waktu itu masih sangat susah. Tapi justru dari berhemat itu, saat ini banyak orang Tionghoa menjadi orang berada.
Secara umum, hampir disetiap wilayah mengenal bubur. Orang Nusa Tenggara Timur, termasuk di Timor juga mengenal bubur, tetapi bubur yang sangat terkenal adalah Bubur Manado.
Bubur Manado merupakan salah satu comfort food Manado yang mudah dibuat sendiri. Sebab konon umumnya orang Manado memiliki kebun di pekarangan rumah sendiri. Maka mereka biasanya mengambil sayur-sayuran seperti daun bayam, kangkung, ubi, labu, daun lelem atau daun gedi dari pekarangan rumah itu.
Tapi maaf saya sendiri tidak bisa membuat bubur Manado. Saya hanya termasuk penikmat Bubur Manado yang tentu saja karena enak.
Bubur Manado atau biasa disebut Tinutuan merupakan salah satu menu sarapan yang sangat menyehatkan, karena memakai banyak campuran sayuran hijau dan labu yang tentu saja sangat kaya dengan nutrisi yang mudah dicerna dan bisa memberi pasokan energi segera pada pagi hari.
Karena itulah mengapa saya memilih makan bubur Manado pada pagi hari, karena kebiasaan kami di rumah (Timor) sewaktu kami masih kecil, biasanya pada pagi hari kami makan/sarapan bubur, tapi bukan bubur Manado.