Setiap orang bisa menjadi agen perubahan dalam masyarakat, tanpa dia harus terlebih dahulu menjadikan dirinya tokoh terkenal atau berkuasa dalam masyarakat itu sendiri!
Sebagai salah seorang Kompasianer, saya tidak menyangka bahwa Kompasiana telah mencapai usia 16 tahun. Maklum, saya baru mulai bergabung pada bulan Januari 2021. Itu pun saya belum betul-betul tahu manfaat menjadi penulis di blog Kompasiana.
Setelah terdaftar menjadi anggota, saya tidak langsung menulis, sebab saya sendiri tidak tahu apa yang harus saya tuliskan pada blog yang luar biasa ini. Pada hal pada layar Kompasiana sudah ada topik-topik pilihan yang dapat menjadi acuan untuk menulis. Itu tidak saya perhatikan.
Bayangkan...Tulisan pertama saya baru muncul pada bulan Mei 2021 berjudul: 'Berkat di Balik Pandemi Covid-19'. Lagi-lagi saya sendiri belum bisa membedakan apa itu tulisan: tanpa label, pilihan, dan artikel utama (headline).
Awalnya saya betul-betul terjun bebas. Kadang sampai berbulan-bulan saya tak pernah nongol di layar Kompasiana. Boleh dibilang saya termasuk penulis yang kurang merasa percaya diri. Pada hal ada pembaca yang sangat menyukai tulisan-tulisan saya.
Karena itulah pada HUT Kompasiana ini, saya mau mengaku dosa karena dosa-dosa saya ternyata banyak sekali, antara lain: sesudah mendaftar tidak langsung menulis.
Bayangkan sudah bergabung sejak Januari 2021. Tapi tulisan pertama baru muncul 25 Mei 2021. Sesudah itu hilang lagi entah ke mana? Dan baru muncul lagi pada akhir bulan Juli 2021 dengan tulisan berjudul: 'Pastoral Transformatif: Sebuah Terobosan Terukur, Tercapai dan Terkontrol'
Wah saya benar-benar baru menyesal mengapa demikian. Tapi itulah tidak komitmen untuk tetap menulis.
Pada hal saya sekarang baru berumur 50-an tahun. Masih terhitung muda lo, bila dibandingkan dengan Opa Tjiptadinata dan Oma Roselina Tjiptadinata yang sudah kepala 8 saja tetap semangat menulis setiap hari? Jadi malu ya....
Komitmen Baru di HUT Kompasiana ke-16
Pada Hari Ulang Tahun Kompasiana ke-16 ini saya hendak membangun komitmen pribadi untuk mulai menulis secara teratur dan tetap. Karena saya percaya dengan menulis secara teratur, saya dapat mewujudkan ke-4 hal berikut yang menjadi kegunaan dari sebuah tulisan dari seorang penulis:
1. Menjadi Agen Perubahan melalui tulisan
Untuk menjadi agen perubahan tidak mesti menjadi orang yang berkuasa. Kita juga bisa menjadi agen perubahan melalui dunia tulis menulis. Seorang penulis yang baik melalui pemikiran-pemikiran dan gagasan yang baik akan berguna untuk membawa perubahan di tengah masyarakat.