PAUS FRANSISKUS merupakan Paus yang memiliki perhatian yang besar bagi pertumbuhan dan perkembangan keluarga-keluarga secara universal. Salah satu bukti perhatian itu dengan mengeluarkan anjuran apostolik berjudul "Amoris Laetitia" atau Kegembiraan Cinta pada 19 Maret 2016 bertepatan dengan Pesta Santo Yosef, Pelindung Keluarga.
Anjuran Apostolik Amoris Laetitia merupakan rangkuman dan hasil keputusan dari dua sidang Sinode para Uskup sedunia mengenai keluarga yang diadakan di Vatikan pada tahun 2013 dan 2015.
Pada dua kali sinode para Uskup ini membahas pelbagai isu sensitif seputar keluarga dan perkawinan. Para Uskup ikut merasakan berbagai persoalan yang dihadapi keluarga-keluarga modern, seperti yang pernah diangkat oleh Paus Yohanes Paulus II dalam "Familiaris Consortio" tahun 1981.
Isu-isu sensitif soal keluarga Kristiani yang diangkat dalam sinode para Uskup itu, seperti bagaimana sikap Gereja terhadap pernikahan pasangan yang telah bercerai, dan isu perkawinan kedua dan seterusnya, juga kedudukan perempuan dalam perkawinan dan keluarga, dan masih banyak lagi yang dipersoalkan.
Untuk tema keluarga ini, Konferensi Waligereja Indonesia telah mengangkatnya menjadi tema besar Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) pada tahun 2015. Untuk diketahui bahwa SAGKI itu biasanya dilakukan setiap lima tahun sekali untuk membahas isu-isu global yang dihadapi Gereja saat ini. SAGKI pertama pada tahun 2000 dan seterusnya setiap 5 tahun, minus tahun 2020 yang tidak bisa dilaksanakan karena seluruh dunia diterpa Pandemi Covid-19.
Atas dasar pertimbangan dua sinode para Uskup itu, tahun 2016 Paus Fransiskus mengeluarkan rangkumannya dalam bentuk Anjuran Apostolik dengan nama "Amoris Laetitia" yang diyakini sebagai jawaban sekaligus solusi kompromistis dalam menanggapi upaya kaum reformis.
Kembali kepengalaman kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia (3-6 September) kemarin. Ada banyak hal yang menarik perhatian baik oleh Sri Paus sendiri, maupun umat Katolik dan umat beragama lain terhadap kehidupan Paus Fransiskus sendiri.
Selama berhari-hari ini semua cerita baik lisan, apalagi tulisan seputar kedatangan Paus menjadi berita paling viral di Indonesia. Kehidupan dan perhatian Paus yang amat sangat sederhana itu menjadi catatan dan diskusi banyak pihak.
Akankah kehidupan Paus Fransiskus yang sangat menyentuh itu akan mengubah perilaku dan kehidupan hedonis umat Katolik khususnya maupun pejabat publik Indonesia pada umumnya?
Kemarin (5/9/2024), setelah agenda pertemuan Paus Fransiskus dengan Komunitas-komunitas Religius dan kelompok kaum awam Gereja, beredar kutipan-kutipan menarik yang rupanya menjadi sentilan khas Paus Fransiskus terhadap kelompok-kelompok tertentu.