INI SEBUAH pertanyaan yang sulit untuk dijawab, namun hanya bisa untuk direnungkan! Benarkah demikian bahwa seiring bertambahnya usia hidup seseorang, ia makin bertambah bahagia?
Tidak bisa kita pungkiri bahwa kebahagiaan itu merupakan tujuan yang selalu dicari dan dikejar orang. Namun berbicara tentang kebahagiaan, itu sesuatu yang relatif. Penghayatan terhadap kebahagiaan itu berbeda-beda menurut masing-masing orang. Apa yang menurut saya bahagia, belum tentu diterima oleh orang lain.
Lantas, apakah kebahagiaan itu fatamorgana?
Setiap kali seseorang merayakan ulang tahun kelahiran, kita mengatakan 'bahagia' atau 'semoga semakin bahagia.' Itu sebuah harapan. Namun kapankah kebahagiaan itu akan terwujud?
Kebahagiaan itu antara cita-cita dan kenyataan! Kejarlah daku kau kutangkap?
Semakin tua seseorang, ia dihadapkan dengan berbagai tantangan fisik, emosional, dan mental yang bisa saja menggerogoti kebahagiaan kita.
Namun meskipun demikian, sebenarnya adakah cara-cara untuk mengatasi tantangan-tantangan fisik, emosional dan mental itu untuk mencapai apa yang dinamakan kebahagiaan itu?
Seperti dilansir dari Hack Spirit bahwa untuk mengatasi semua itu, seseorang mesti melepaskan diri dari kebiasaan-kebiasaan yang tidak sehat. Dengan membebaskan diri dari kebiasaan tidak sehat itu, niscaya kita menggapai kebahagiaan, sebagaimana kita cita-citakan dan menjadi kenyataan.
Dari berbagai pengalaman dan berdasarkan bacaan-bacaan, ada sekurang-kurangnya 7 (tujuh) kebiasaan yang sebaiknya seseorang tinggalkan jika ingin bertambah bahagia seiring bertambahnya umur.
Satu : Mengasihani Diri Sendiri
Menurut Irfan Ferdiansyah dalam JawaPos.Com (1/9/2024), mengasihani diri sendiri merupakan suatu jebakan yang seringkali tidak kita sadari. Ketika Anda fokus pada kesulitan dan penderitaan yang dialami, Anda akan cenderung untuk mengabaikan hal-hal baik yang masih ada dalam hidup ini.