Setiap komunitas atau keluarga mempunyai aturan rumah tangganya masing-masing. Aturan itu dibuat dengan tujuan untuk mengatur kehidupan anggotanya, supaya mereka dapat saling berkomunikasi secara langsung dan kekeluargaan dengan lebih baik.
Topik Pilihan Kompasiana yang ini sungguh menarik. Saya katakan menarik karena sekaligus menjadi tantangan bagi kita yang hidup pada era 'seolah-olah tidak bisa hidup tanpa smartphone' dewasa ini.
Namun di tengah semakin canggihnya smartphone dari berbagai merk terbaru yang makin keren, penulis mengamati bahwa ada suatu tren di mana ada semacam 'kesadaran baru' orang mau kembali menggunakan smartphone yang simple yang hanya untuk sekedar telpon atau es em es saja.
Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa di kalangan millenial sampai orang tua ada juga yang sulit meninggalkan smartphone. Di segala waktu dan tempat, smartphone tidak bisa ditinggalkan. Seakan-akan smartphone adalah segala-galanya.
Lihat saja pemandangan yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Ketika berkumpul bersama dengan anggota keluarga lainnya, terlihat orang duduk bersama, namun tiap-tiap orang asyik dengan smartphone-nya masing-masing.
Pemandangan yang sama kita temukan di tempat kerja, orang sibuk bermain smartphone. Akibatnya pekerjaan tidak bisa selesai pada waktunya atau tertunda gara-gara tangan atau mata selalu pada smartphone.
Demikian pun di banyak keluarga modern saat ini hampir-hampir tidak ada acara makan bersama, dalam arti bukan hanya makan, tetapi bercengkrama bersama, karena situasi perjamuan itu telah dibatasi atau malah dirampas oleh smartphone.
Dalam tulisan ini, saya hanya ingin mengajak para Kompasianer untuk memperhatikan tips-tips berikut agar saat makan bersama tanpa smartphone. Tentu saja khusus bagi mereka yang masih mempertahankan kebiasaan makan bersama baik di rumah maupun di restoran. Ada sekurang-kurangnya 4 tips berikut ini:
1. Komitmen bersama ketika berada di kamar makan atau saat makan, tangan lepas dari smartphone
Pada saat seperti sekarang di mana kebersamaan sudah dirampas atau disita oleh smartphone, memang tiada lain selain membuat aturan atau komitmen bahwa ketika berada di kamar makan atau saat makan, tangan lepas dari smartphone.
Kami punya aturan di rumah, ketika masuk kamar makan, entah makan bersama, entah sendiri juga tanpa handphone. Handphone sebaiknya diletakkan terpisah jauh dari meja makan. Dengan itu, semua anggota keluarga dapat bebas bercengkerama atau berdiskusi apa saja lepas dari perhatian terhadap handphone.
2. Yang tua yang harus memberi teladan
Mengapa saya katakan yang tua yang harus memberi teladan? Karena banyak kali yang lebih tua atau senior selalu memberikan alasan bahwa ini panggilan yang penting atau harus membalas WhatsApp pimpinan dan lain-lain.